REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM — Kantor Kementerian Agama Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat mendapatkan kuota cadangan calon haji sebanyak 49 orang dan lima orang kuota prioritas bagi lanjut usia pada musim haji 2023.
“Sebanyak 49 orang kuota cadangan dan lima orang prioritas lansia itu, kita terima bersama dengan 650 orang kuota calon jamaah haji musim 2023,” kata Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram Kasmi, Selasa (28/3/2023).
Menurutnya, calon jamaah haji yang masuk daftar cadangan itu sudah diinformasikan melalui Kantor Urusan Agama (KUA) masing-masing di enam kecamatan se-Kota Mataram. Calon haji yang masuk daftar cadangan ini akan mendapat kesempatan diberangkatkan tahun ini, apabila ada dari 650 orang kuota calon haji reguler yang dinyatakan gagal atau tunda berangkat karena alasan tertentu.
Misalnya, ada jamaah yang sakit berat sehingga tidak memungkinkan untuk diberangkatkan, mengundurkan diri karena alasan tertentu, meninggal sebelum berangkat, atau tidak bisa melunasi biaya perjalanan ibadah haji (Bipih) hingga batas waktu yang ditetapkan serta alasan-alasan lainnya.
“Apabila kondisi itu terjadi pada jamaah yang masuk kuota utuh, maka jamaah yang ada di daftar cadangan bisa menggantikan kuota tersebut,” katanya.
Terkait dengan itu, untuk menghindari kekecewaan jamaah cadangan tidak dapat berangkat, ia sudah memberikan informasi dan sosialisasi kepada jamaah cadangan.
“Namun, jika tidak bisa berangkat musim haji tahun ini, maka musim haji 2024 mereka tetap akan menjadi prioritas. Karena secara otomatis masuk kuota utuh tahun depan,” katanya.
Data Kemenag Kota Mataram menyebutkan dari 650 calon jamaah haji Kota Mataram 2023, sebanyak 329 orang di antaranya merupakan jamaah yang sudah melunasi Bipih 2020 tapi gagal berangkat karena Covid-19. Sisanya 321 orang calon haji pada nomor porsi selanjutnya.
“Untuk nama-nama jamaah yang akan diberangkatkan musim haji tahun ini, sudah kami informasikan melalui Kantor Urusan Agama (KUA) masing-masing kecamatan,” katanya.
Sementara terkait besaran Bipih Embarkasi Lombok dan kapan jamaah mulai melunasi Bipih, Kemenag Mataram masih menunggu petunjuk teknis pelaksanaan dan keputusan presiden. Walaupun demikian, untuk mengantisipasi kekurangan pelunasan Bipih, ia telah meminta calon jamaah haji mulai sekarang mencicil pelunasan Bipih.
“Selain itu, kami juga menyarankan kepada jamaah agar melakukan pemeriksaan kesehatan di pusat-pusat layanan ke kesehatan se-Kota Mataram,” katanya.
Sedangkan terkait kegiatan manasik haji, direncanakan setelah ada petunjuk teknis pelunasan Bipih. “Kalau petunjuk teknisnya keluar di bulan Ramadhan ini, manasik bisa kita laksanakan setelah Idul Fitri,” kata Kasmi.
sumber : Antara