JAMAAH umroh membludak selama Ramadhan tahun ini. Angkanya jauh meningkat dibanding tiga tahun sebelumnya.
Bahkan tarif hotel kian menggila pada 10 hari terakhir Ramadhan. Sebuah survei oleh Al-Eqtisadiah tentang pemesanan kamar hotel di Mekkah tengah selama 10 hari terakhir Ramadhan menemukan harga berkisar dari SR3.000 (hampir Rp 12 juta) hingga SR9.000 (hampir Rp 36 juta)per hari dengan ketentuan pemesanan untuk seluruh 10 hari terakhir.
Ketua Panitia Haji dan Umrah Dewan Makkah, Abdullah Al-Qadi, mengatakan harga kamar hotel di Makkah mengikut pada kriteria tertentu. Diprioritaskan karena penawaran dan permintaan, selain kedekatan dengan Masjidil Haram dan layanan.
Seperti dikutip Berita Harian Singapura dari Saudi Gazette, Al-Qadi mengatakan yang membedakan harga kamar hotel di Makkah adalah lokasinya, terutama hotel di kawasan pusat, di mana harga mencatatkan kenaikan bertahap selama musim Ramadan, dan berlipat ganda dalam 10 hari terakhir.
Kementerian Pariwisata Arab Saudi, menurut Al-Qadi, telah bekerja sama secara transparan dengan investor di sektor akomodasi di Mekkah, guna membangkitkan kembali sektor tersebut pascapandemi Covid-19.
Al-Qadi mengatakan upaya tersebut telah meningkat dan mengatasi semua tantangan yang dihadapi oleh investor. Ini termasuk pertemuan dan perundingan untuk mengatasi masalah yang menghambat perkembangan industri, dan telah mampu membantu sektor ini pulih dengan cepat.
Beberapa pelaku usaha di sektor tersebut mengonfirmasikan harga akomodasi pascapandemi Covid-19. Mereka mengatakan ada kenaikan harga selama 10 hari terakhir Ramadhan.
Lonjakan harga tersebut disebabkan oleh kenaikan biaya operasional, ditambah dengan kenaikan harga pangan dan peningkatan permintaan. Para pelaku usaha juga mengatakan bahwa musim Ramadhan kali ini terlalu banyak pengunjung, terutama setelah relaksasi visa dan fasilitas yang ditawarkan oleh Arab Saudi kepada jamaah dari luar negeri. Hal inilah yang mendorong peningkatan permintaan akomodasi di kawasan pusat Mekkah. (*)