MENGOPTIMALKAN peran orang tua dan guru dalam mengembangkan potensi anak di abad 21, PAUD IT Nurul Ilmy Amuntai Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) memberikan wawasan dan pengetahuan tentang pola asuh orang tua dan guru terhadap anak atau Parenting.
TERLETAK di aula Gedung DR Ideham Chalid, Amuntai HSU, Parenting dengan tema “Optimalisasi Peran Orang Tua dan Guru untuk Mengembangkan Potensi Anak di Abad 21” menghadirkan pembicara berpengalaman yang merupakan Ketua Share Edu Indonesia, Dr Sobhikul Qisom , yang juga penulis Dejavu Head School.
Menurut Kepala PAUD IT Nurul Ilmy, pola asuh Ustadzah Normaliyah merupakan salah satu upayanya untuk memaksimalkan peran guru dan orang tua dalam membesarkan anak.
“Kita ingin usaha kita para guru dalam mengasuh anak bisa maksimal, oleh karena itu dalam parenting yang kita selenggarakan pada Minggu (22/1) kita libatkan orang tua,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (29/1).
Ustadzah Normaliyah berharap dengan adanya pola asuh, apa yang diperoleh anak di sekolah dapat diulangi oleh orang tua di rumah.
“Sehingga pembelajaran dan perkembangan anak selama di sekolah dapat dihubungkan dengan perkembangan yang diberikan oleh orang tua di rumah,” ujarnya.
Dengan adanya pola asuh ini pihak sekolah menginginkan agar orang tua dan guru dapat bekerja sama dalam mengembangkan potensi dan kreativitas anak.
“Parenting sendiri insya Allah akan rutin kita adakan setiap tahun, tujuannya agar guru dan orang tua bisa berkolaborasi dalam mengembangkan potensi dan kreativitas anak,” ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Umum Share Edu Indonesia, Dr. Sobhiqul Qisum yang juga menjadi narasumber mengatakan, dalam mengembangkan kreativitas anak harus mengikuti potensi yang dimiliki anak.
“Sebagai orang tua, yang kita lakukan cukup untuk mengembangkan potensi yang ada pada diri anak kita, kita hanya bertugas untuk membimbingnya agar potensi terbaiknya dapat menjadikannya orang yang berguna bagi orang tua, agama, nusa dan bangsa,” ujarnya.
Orang tua tegasnya harus menghargai potensi yang ada pada diri anak dengan cara mengembangkannya secara maksimal.
“Sebagai orang tua, kita juga tidak bisa menuntut anak untuk selalu sempurna,” ujarnya.
Karena setiap anak, katanya, selalu memiliki kelebihan dan kekurangan yang harus dikembangkan agar menjadi kreativitas terbaiknya.
“Ingat, anak adalah cerminan dari orang tuanya, jadi apa yang telah kita lakukan kepada orang tua kita di masa lalu, akan kita terima juga dari anak kita sekarang,” pungkasnya.(rekam jejak)