TIMESINDONESIA, MALANG – Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Jenderal TNI (Purn) Moeldoko memiliki tujuan tertentu, menggelar festival Masjid Moeldoko Al Banjari yang akan dilaksanakan di Universitas Gajayana Kota Malang pada Sabtu, 19 Juni 2023 di malam. Hal ini dimaksudkan agar siswa memiliki jiwa kompetitif dan selalu meningkatkan keterampilan yang dimilikinya.
Moeldoko mengatakan, festival yang diikuti oleh kelompok pengajian Al-Banjari di seluruh wilayah perumahan Malang ini merupakan bagian dari pendidikan. Menurutnya, festival ini merupakan sarana nyata untuk membangun SDM unggul melalui budaya.
“Karena ini bagian dari pendidikan, maka tempat ini sangat cocok untuk membangun sumber daya manusia melalui kebudayaan,” kata Moeldoko.
Pria yang pernah menjabat sebagai Panglima TNI itu mengatakan, ada banyak cara untuk meningkatkan SDM di Indonesia, seperti olahraga, budaya, dan seni, termasuk Al-Banjari. Ia melihat seni Islam seperti Al-Banjari berkembang pesat, khususnya di Jawa Timur. Jadi ini harus dilestarikan.
“Saya harap ini media untuk membangun kompetisi. Medianya banyak, ada olahraga dan lain-lain. Tapi kita mau ini Al Banjari. Karena setiap orang punya sektor untuk berkompetisi, Al Banjari lah yang ingin saya promosikan,” ujarnya. dikatakan.
Menurutnya, adanya kompetisi semacam itu penting. Karena dengan adanya persaingan maka masyarakat atau kelompok akan terus meningkatkan kualitas yang dimiliki dengan terus berlatih. Sehingga kemampuan mereka akan terus meningkat juga.
“Dan dengan festival ini sebagai stimulus, semua kelompok akan berlomba-lomba untuk meraih prestasi kedepannya. Yang belum berprestasi akan berusaha untuk mendapatkannya. Yang sudah berprestasi akan berusaha untuk mempertahankannya,” ujarnya. .
Festival ini merupakan manifestasi yang berlangsung untuk kedua kalinya. Dia ingin acara seperti itu diadakan setiap tahun, dan lokasi tempat berubah untuk setiap acara.
“Saya ingin ini menjadi kompetisi yang sehat sehingga muncul semangat kompetisi. Saya berharap ini terjadi setiap tahun, tidak hanya Jawa Timur, tapi juga daerah lain,” pungkas Moeldoko.
Pada festival Piala Masjid Al-Banjari Moeldoko, diadakan pengajian Akbar, dimana KH Zain Baik, pendiri Pondok Pesantren dan Rehabilitasi Mental Az-Zainy, tampil sebagai pembicara.
Seorang pria bernama baik Gus Zain mengatakan bahwa shalat mengandung banyak manfaat. Dalam makolam disebutkan bahwa ada dua hal yang membuat Allah tidak akan mendatangkan bencana bagi suatu bangsa atau masyarakat.
“Allah tidak akan memberikan penyakit atau musibah apapun kepada suatu daerah, bangsa atau masyarakat, jika di dalamnya ada orang yang membaca sholawat kepada Nabi,” katanya.
Hal lain yang mencegah suatu negara atau masyarakat dari segala malapetaka adalah adanya jemaah atau perkumpulan yang terus memohon ampun kepada Allah SWT atas segala dosanya.
“Kedua, Allah tidak akan memberikan bencana kepada daerah, bangsa dan negara, jika ada sekelompok orang yang istiqfar meminta ampun kepada Allah,” ujarnya.
“Dan saya melihat, Indonesia punya dua senjata ini. Satu doa, dua istiqfar, terus digaungkan di negara kita. Sehingga insya Allah negara kita menjadi negara yang Baldatun Toyyibatun Warrobun Ghofur,” lanjut Gus Zain.
Maka dengan adanya acara seperti ini yang membuat umat semakin mencintai shalat, maka insya Allah akan ada keberkahan yang dirasakan oleh banyak pihak.