Muhammad AzwarCNBC Indonesia
Pasar
Jumat, 20/01/2023 09:48 WIB
Foto: Karyawan memperlihatkan emas batangan yang dijual di Butik Emas, Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (17/9/2018). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia – Akhir pekan ini (20/01/23) harga emas Antam. Harga emas di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung 1 gram terpantau naik Rp 10.000 menjadi Rp 1.039.000 per batang.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau membeli kembali Emas Antam dipatok Rp 945 ribu per gram. Harganya pun naik Rp 10.000 dari perdagangan sebelumnya.
Harga emas Antam yang diperdagangkan bervariasi dari segi ukuran. Untuk lebih jelasnya lihat data harga emas hari ini.
Kenaikan harga emas Antam sejalan dengan harga emas dunia yang ditutup menguat kemarin. Selain itu, nilai tukar rupiah juga terpantau melemah.
Harga emas terbang pada penutupan perdagangan Kamis (19/1/2023), ditutup di level US$ 1.931,39 per troy ounce. Harga logam mulia melonjak 1,45%.
Penguatan tersebut berhasil menghentikan pelemahan tiga hari berturut-turut sebelumnya yang membuat emas terancam terlempar keluar dari level psikologis US$1.900 per troy ounce setelah berada di level tersebut sejak Jumat lalu.
Analis Circle Squared Alternative Investments, Jeffrey Sica, mengatakan emas melonjak akibat jatuhnya dolar Amerika Serikat (AS). Indeks dolar melayang di sekitar 102,11 dalam perdagangan kemarin, level terendah sejak Juni 2022.
“Dolar melemah dan ini adalah alasan utama mengapa emas menguat,” kata Sica dikutip Reuters.
Harga emas juga menguat karena pelaku pasar juga khawatir akan datangnya resesi setelah pejabat bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) terus menekankan kebijakan. hawkish-miliknya.
Sementara itu, mata uang Garuda terpantau melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan kemarin.
Mata uang Garuda kembali mencatatkan kinerja mengecewakan di tengah kode BI bahwa kenaikan suku bunga sudah berakhir. Menurut data Refinitiv, rupiah mengakhiri perdagangan pada Rp15.100/US$, terdepresiasi 0,1% pada titik.
Dengan kemungkinan BI tidak menaikkan suku bunga lagi, sedangkan bank sentral AS (The Fed) masih akan menaikkan suku bunga, kemungkinan dua kali lagi, maka menyebar suku bunga akan menyempit, dan ada risiko rupiah akan tertekan.
Emas sangat sensitif terhadap prospek suku bunga karena suku bunga yang lebih tinggi meningkatkan biaya peluang memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil, dan sebaliknya.
(pap/pap)