Jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan kabar menjanjikan soal haji 1444 H atau 2023. Indonesia berpotensi mendapat tambahan kuota jemaah haji.
Yaqut terbang ke Arab Saudi untuk mengecek persiapan ibadah haji pada 1444 H atau 2023. Pria yang akrab disapa Gus Men itu bertemu Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F Al Rabiah. Mereka membahas persiapan penyelenggaraan ibadah haji, termasuk tambahan kuota haji.
“Di antara misi kunjungan saya ke Saudi adalah mengecek langsung perkembangan persiapan layanan dan meminta tambahan kuota jemaah haji Indonesia dan petugas. Dua hal ini kita bahas bersama Menteri Tawfiq di Jeddah,” ujar Yaqut dalam siaran pers yang diterima Selasa (14/3/2023).
“Alhamdulillah kita dapat kuota tambahan petugas. Indonesia juga jadi prioritas Kerajaan Arab Saudi untuk mendapat tambahan kuota jemaah,” dia menambahkan.
Tambahan Kuota Petugas untuk Layani Jemaah Lansia
Pada ibadah haji tahun 1444 H atau 2023 M ini, Kementerian Agama (Kemenag) mengusung tagline khusus yakni Haji Ramah Lansia. Menag Yaqut berkomitmen untuk memberikan perhatian kepada para jemaah lansia.
Adanya penambahan kuota untuk petugas haji itu difokuskan dalam penguatan layanan jemaah lansia. Yaqut menjelaskan dari 203.320 kuota haji reguler, terdapat lebih dari 64 ribu jemaah lansia.
Di antaranya, penambahan toilet perempuan di Arafah dan Mina. Pertimbangannya banyak jemaah perempuan asal Indonesia. Kebanyakan jemaah perempuan ini membutuhkan waktu lebih lama saat di toilet.
“Akan ada rekrutmen khusus untuk pengisian tambahan kuota petugas, dan ini difokuskan pada penguatan layanan lansia,” kata Gus Men.
Masuk Daftar Negara Prioritas Dapatkan Tambahan Kuota Jemaah Haji
Kerajaan Arab Saudi memasukkan RI sebagai negara prioritas untuk mendapatkan tambahan kuota jemaah. Yaqut berharap Menteri Tawfiq bisa mengumumkan keputusan itu sedini mungkin. Itu agar pemerintah bisa melakukan persiapan maksimal dalam proses pengisian kuota jemaah, mulai dari penyiapan dokumen, paspor, pemvisaan, serta penyediaan layanan.
“Saya minta agar tambahan kuota jemaah tersebut disampaikan lebih awal, agar bisa terserap maksimal,” kata dia.
Layanan Fast Track
Hal lain yang dibahas dua menteri ini adalah terkait layanan fast track. Tahun ini, fast track akan kembali dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), bagi jemaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat.
Layanan fast track, sudah dimulai sejak 2018. Melalui layanan ini, proses imigrasi jemaah haji dilakukan sejak di bandara Indonesia. Sehingga, jemaah tidak perlu diperiksa paspor dan visanya lagi saat tiba di Arab Saudi.
“Jumlah jemaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track tahun ini baru sebanyak 55.321 jemaah. Saya sampaikan ke Menteri Tawfiq agar bisa ditambah untuk bandara lainnya,” dia menegaskan.
“Menteri Tawfiq akan mempertimbangkan penambahan layanan fast track ini,” kata dia.