BANJARMASINPOST.CO.ID, TANJUNG – Ditemukannya jenazah pria di areal perkebunan karet mengejutkan warga Desa Maburai, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), Selasa (27/12/2022).
Jenazah teridentifikasi HI (67), warga Maburai, Kecamatan Murung Pudak, Kabupaten Tabalong. Kemudian dibawa ke kamar mayat RS H Badaruddin Kasim setelah dievakuasi dari lokasi ditemukan.
Kanit Reskrim Polres Tabalong Iptu Galih Putra Wiratama bersama Kapolsek Murung Pudak Iptu Suwito dan anggota kemudian melakukan olah TKP ke lokasi kejadian.
Sementara itu, Kapolres Tabalong AKBP Riza Muttaqin melalui Humas PS Kasi Iptu Sutargo saat dikonfirmasi membenarkan bahwa jenazah tersangka yang digantung telah ditemukan.
Disampaikannya, sebelum ditemukan meninggal dunia, tepatnya Senin (26/12) malam, almarhum mendatangi saksi berinisial HM untuk memberitahukan bahwa pada Selasa (27/12) ia bisa membeli karet di kebun.
Baca juga: Perkelahian Antar Anggota Keluarga di Mandiangin, Kabupaten Banjar, Korban Luka Tusuk di Perut
Baca juga: Penemuan jenazah remaja 14 tahun di Kuin Utara, Kota Banjarmasin, saat kakaknya hendak mengantarkan soto
Baca juga: Seorang perempuan pengidap ODGJ di Desa Kelampayan Ilir, Kabupaten Banjar, ditemukan tewas dengan luka tusuk
“Sesuai janji, keesokan harinya saksi HM datang ke kebun karet milik almarhum untuk membeli atau menimbang nira milik korban,” ujarnya.
Namun sesampainya di lokasi, saksi HM tidak melihat almarhum di kebun karet. Hanya terlihat sepeda motor dan karet milik almarhum.
“Saat saksi HM menelepon tidak ada jawaban. Kemudian saksi HM melihat ke pinggir kebun karet yang ada air mengalir tempat almarhum biasa membersihkan jenazah,” lanjutnya.
Namun sesampainya di lokasi, saksi HM dikejutkan dengan sosok almarhum yang tergantung di pohon rambutan.
Melihat kejadian tersebut, saksi HM langsung memberitahu saksi lain yang sedang menyadap karet di samping kebun almarhum.
Baca juga: Rektor ULM Sebut Penolakan Alih Prodi Geografi ke Kementerian
Baca juga: Menunggu keputusan, spanduk tolak ganti nama terpasang di depan Fakultas Kehutanan ULM Banjarbaru.
Baca juga: Usai Ada Warga Digigit Ular, Anggota BPBD Balangan dan Polsek Paringin Tangkap Ular Cobra Sepanjang 1,5 Meter
Selanjutnya, aparat desa dari Maburai dan Bhabinkamtibmas langsung dihubungi untuk mengabarkan kejadian tersebut.
Kemudian, lanjutnya, anak almarhum datang ke lokasi kejadian dan melihat kejadian tersebut.
Jenazah korban kemudian diturunkan. Selanjutnya, Bhabinkamtibmas Aipda Saroso, Kapolsek Murung Pudak Iptu Suwito bersama perangkat desa Maburai membawa jenazah almarhum ke RS H Badaruddin Kasim.
Masih menurut Sutargo, berdasarkan informasi dari RS H Badaruddin Kasim, almarhum meninggal belum lama ini karena kondisi tubuh tidak kaku dan tidak ada tanda-tanda kekerasan.
Kemudian keluar cairan bening kental, di leher ada tali yang terlilit dan dari lubang telinga kanan keluar darah. Dengan demikian, penyebab kematiannya, bisa dipastikan karena terlilit tali.
Baca juga: 75 Kilometer Tol Banjarbaru-Batulicin Tanahbumbu, Kalsel Belum Selesai
Baca juga: Posko SAR Kotabaru Masih Lakukan Operasi Pencarian Satu Nelayan Dikabarkan Hilang
Baca juga: Pohon Tumbang Rusak Gudang Bawang Warga di Kelayan Kota Banjarmasin
Sedangkan menurut informasi dari pihak keluarga, sejauh ini almarhumah tidak memiliki riwayat penyakit, saat ini tidak sakit dan juga tidak memiliki masalah dalam keluarga.
“Keluarga tidak bersedia dilakukan otopsi dan menerima apa yang terjadi sebagai bencana dan bersedia memberikan pernyataan,” pungkas Sutargo.
(Banjarmasinpost.co.id/Dony Usman)