KOMPAS.com – Jauh sebelum manusia mengenal investasi portofolio berupa surat berharga, emas sudah lama digunakan sebagai sarana investasi dan penimbunan kekayaan. Nilai emas ini cenderung terus meningkat.
Kadang-kadang emas turun, meski lebih jarang daripada naik.
Bahkan dalam jangka panjang, menabung emas bisa memberikan keuntungan yang menggiurkan. Saat ini investasi logam mulia lebih banyak dilakukan dengan membeli emas batangan daripada perhiasan, seperti emas produksi PT Antam Tbk.
Apalagi ketika perekonomian dunia diwarnai dengan ketidakstabilan dan ketegangan politik global, menyebabkan investasi di pasar modal dan pasar uang tergerus.
Di sisi lain, nilai simpanan emas cenderung meningkat, meski pada saat-saat tertentu harganya juga turun. Kondisi ini membuat emas dikenal sebagai safe haven.
Baca juga: Detail Harga Emas Hari Ini di Pegadaian, Dari 0,5 Gram Sampai 1 Kg
Jadi apa sebenarnya tempat berlindung yang aman itu?
Dikutip dari Investopedia, Sabtu (18/3/2023), safe haven merupakan aset investasi yang nilainya bisa bertahan bahkan terus meningkat di tengah gejolak pasar.
Banyak investor di dunia berpikir untuk menempatkan investasinya di pasar, tetapi menyimpan sebagian asetnya dalam bentuk logam mulia untuk menghindari kerugian yang terlalu besar jika terjadi penurunan pasar.
Artinya, meski keuntungannya relatif kecil, emas dijadikan sebagai cadangan agar aset tidak tergerus habis-habisan oleh gejolak keuangan dunia.
Kenaikan nilai emas itu sendiri di mata investor bukan karena dianggap untung, melainkan untuk melindungi asetnya dari inflasi dalam jangka panjang.
Baca juga: Ini Jenis Pinjaman dan Bunga di Pegadaian Terbaru
Emas diibaratkan sebagai asuransi bagi sebagian investor. Ketika situasi dinilai semakin parah, banyak investor akan menumpuk emas lebih banyak yang membuat harganya melonjak saat krisis.
Ini karena nilai emas tidak dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga dan kebijakan moneter dan fiskal lainnya dari bank sentral dan pemerintah. Hal ini berbanding terbalik dengan portofolio berupa saham dan obligasi.
Konon, harga emas justru akan naik ketika merespons ketidakstabilan pasar.
Surga yang aman dicari oleh banyak investor untuk mencegah mereka dari kerugian ketika terjadi krisis keuangan. Itu sebabnya, harga emas justru melonjak tinggi saat perekonomian dunia diliputi ketidakpastian.
Meski harganya terus naik, bukan berarti investasi emas tanpa risiko. Menyimpan emas dalam jumlah besar membutuhkan biaya yang tinggi seperti menyimpannya di brankas bank.
Menyimpan emas batangan di rumah masih memungkinkan jika jumlahnya relatif sedikit. Saat ini banyak cara untuk berinvestasi emas, salah satunya investasi emas yang banyak dijual di marketplace.
Baca juga: Untung Rugi Menabung Emas di Pegadaian
Dapatkan pembaruan berita terpilih Dan berita terkini setiap hari dari Kompas.com. Yuk gabung di grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link nya lalu gabung. Anda harus menginstal aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel Anda.