ThePhrase.id – Indonesia memiliki banyak warisan budaya yang terus dilestarikan, salah satunya kain tradisional Sasirangan khas Kalimantan Selatan. Di Kalimantan Selatan ada Kampung Sasirangan yang terletak di kota Banjarmasin.
Pada tahun 2010, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menetapkan kain ini sebagai salah satu dari 33 kain tradisional warisan budaya takbenda di Indonesia.
Kain ini merupakan jenis kain yang dibuat dengan teknik jahitan olesi, kemudian diikat dengan benang atau tali rafia lalu dicelup. Seperti namanya, ‘Sasirangan’ berasal dari bahasa Banjar, kata sirang atau merang, yang berarti teknik merentang atau menjahit dengan tangan.
Kain ini merupakan kain tradisional suku Banjar di Kalimantan Selatan yang diwariskan secara turun temurun. Melansir Indonesia Kaya, merujuk pada Hikayat Banjar, kain Sasirangan ini sudah dibuat sejak abad ke-7 dengan nama kain Langgundi.
Ternyata budaya membuat kain dimulai sejak zaman kerajaan tradisional Negara Dipa di Amuntai yang kini menjadi ibu kota Kabupaten Hulu Sungai Utara. Awalnya, kain yang dikenal dengan nama Langgundi ini merupakan kain tenun berwarna kuning.
Namun setelah berkembangnya pembuatan kain, langgundi tidak lagi digunakan sebagai pakaian sehari-hari masyarakat dan hanya digunakan sebagai sarana pelengkap dalam terapi pengobatan alternatif. Setelah itu, kain tersebut lebih dikenal dengan nama Sasirangan karena proses pembuatannya.
Dipercaya memiliki kekuatan magis
Pada zaman dahulu, masyarakat Banjar percaya bahwa kain ini memiliki kekuatan untuk menyembuhkan, mengusir roh halus, dan melindungi diri.
Melansir laman heritagecultural.kemdikbud.go.id, beberapa kain tersebut memiliki berbagai manfaat yang digunakan untuk pengobatan.
- Sasirangan sarung (tapih bahalai) dipakai sebagai selimut untuk mengobati demam atau gatal-gatal.
- Balutan sasirangan (babat atau stagen) yang dililitkan di perut digunakan sebagai obat diare, disentri, kolera, dan penyakit perut lainnya.
- Selendang Sasirangan (kakamban) yang dililitkan di kepala atau disampirkan sebagai penutup kepala dipercaya dapat menyembuhkan migrain.
- Ikat kepala (laung) Sasirangan yang dililitkan di kepala dimaksudkan sebagai sarana untuk menyembuhkan sakit kepala seperti pusing atau kepala berdenyut.
Karakteristik kain
Kain ini memiliki ciri khas yang dapat dilihat dari rangkaian motif yang disusun secara vertikal, jarang ditemukan motif dengan susunan horizontal. Selain dari rangkaian motifnya, hal itu bisa dilihat dari warna yang digunakan.
Motif tradisional kain sasirangan antara lain Kulat Karikit, Gigi Haruan, Hiris Pudak, Naga Belimbur, Ular Lidi, Raja Bayam, Bintang Bahambur, Tampuk Manggis, Kambang Sakaki, Daun Jeruju, Kambang Kangkung Kaombakan Kambangan, Hiris gagatas, Turun Dayang dan Karang Ombak Sinampur .
Warna dasar menggunakan warna putih dengan warna-warna seperti merah, coklat, biru, hijau, ungu, atau warna cerah lainnya. Dengan warna yang cerah, motif akan tampak putih atau mengikuti pengaruh warna dasar. [Syifaa]