Robertus AndriantoCNBC Indonesia
Uang saya
Kamis, 29/12/2022 07:52 WIB
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia – Harga emas Logam Mulia produksi PT Aneka Tambang Tbk pada Rabu (28/12/2022) di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung naik Rp 6.000/gram menjadi Rp 1.014.000 per gram. Sementara itu, harga buyback (harga yang digunakan saat menjual emas kembali) juga naik Rp 6.000 per gram menjadi Rp 914.000 per gram.
“Harga jual kembali sama untuk semua pecahan dan tahun produksi. Untuk transaksi buyback harap menghubungi Butik Emas LM terdekat dengan jam pelayanan Senin-Jumat hari kerja. Pembayaran dilakukan melalui transfer pada H+2 s/d H+3 ( hari kerja) “Jika kemasan rusak atau hilang, maka akan dipotong sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku,” jelas keterangan di website Antam.
Kenaikan harga emas Antam dipengaruhi pergerakan emas dunia yang menguat.
Pada perdagangan Selasa (27/12/2022), harga emas melonjak 0,91% menjadi US$ 1.813,93 per troy ounce. Harga tersebut merupakan yang tertinggi sejak 21 Desember 2022 atau sepekan terakhir.
“Harga emas naik setelah China mengumumkan pelonggaran kebijakan Covid-19,” kata analis RJO Futures, Bob Haberkorn dikutip dariReuters.
China adalah konsumen emas terbesar di dunia. Pelonggaran kebijakan Covid-19 diharapkan mampu membangkitkan permintaan warga China terhadap logam mulia.
Seperti diketahui, China yang kini dipimpin oleh Presiden Xi Jinping mengumumkan pelonggaran kebijakan moneternya. Migran sekarang tidak diharuskan melakukan karantina saat memasuki China.
Pelonggaran ini diharapkan dapat meningkatkan laju investasi dan mobilitas ke China.
Kenaikan harga emas juga didukung oleh pelemahan dolar Amerika Serikat (AS) dan keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin menghentikan ekspor minyak mentah mereka.
Dolar melemah karena ada harapan bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melonggarkan kebijakan setelah personal consumer expenditure (PCE) merosot. PCE tumbuh 5,5% (tahun ke tahun/yoy) pada bulan November, lebih rendah dari sebelumnya 6,1% (yoy).
“Emas telah melemah hampir sepanjang tahun karena kebijakan moneter ketat The Fed. Gelombang sekarang berbalik karena The Fed mulai memoderasi kenaikan suku bunga,” kata Christopher Wong, ahli strategi OCBC FX.
TIM PENELITIAN CNBC INDONESIA
(ras/ras)