Partai Nasional Demokrasi (NasDem) yang didirikan taipan Grup Media Surya Paloh rupanya menarik minat sejumlah mantan birokrat dan politisi di Kalsel untuk bergabung dengan partai politik yang mengusung wacana restorasi ini..
MENYUKAI diperankan oleh Abdul Haris Makkie. Mantan Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Kalsel itu memilih hengkang dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk bergabung dengan NasDem.
Padahal, sebelumnya Haris Makkie yang juga mantan Ketua Umum Pengurus Daerah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalsel ini didapuk sebagai Ketua Dewan Pakar PKS Kalsel.
“Saya mengundurkan diri sebagai Ketua Dewan Pakar PKS Kalsel dan bergabung dengan Partai NasDem. Karena ini masalah internal, saya tidak bisa membeberkan alasannya ke publik,” kata Haris Makkie. tracerekam.comKamis (23/3/2023).
MEMBACA : Ingin Terus Mengabdi Banua, Mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalsel Masuk Daftar Bacaleg Partai NasDem
Ia mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang sebelumnya diberikan oleh Partai Dakwah (PKS). Pada saat yang sama, mantan Kepala Biro Humas Setda Kalsel tersebut meminta maaf kepada pengurus DPW PKS Kalsel karena tidak menjalankan tugasnya sebagai Ketua Dewan Pakar.
“Bila kurang berkenan, saya mohon maaf sekali lagi. Sebagai manusia tentunya tidak lepas dari kesalahan. Semoga pengganti saya yang diangkat sebagai Ketua Dewan Pakar PKS Kalsel dapat menjalankan tugasnya dengan lebih efektif lagi,” kata Haris Makkie. .
Tertarik dengan NasDem, Haris Makkie pun mengaku ingin mengambil peran lebih besar di dunia politik setelah dewasa di dunia birokrasi Kalsel.
BACA JUGA: Maju Jadi Legislatif DPRD Kalsel, Mantan Wakil Wali Kota Banjarbaru Serahkan Berkas ke Nasdem
Senada dengan itu, langkah Haris Makkie juga dilakoni oleh Anang Rosadi Adenansi. Sebelumnya, pada Pemilu 2019 lalu, Anang Rosadi yang merupakan anak dari tokoh pendiri Sekda Golkar, Anang Adenansi, maju melalui Partai Beringin untuk memperebutkan kursi DPR di DPRD Kalsel.
“Saya tertarik bergabung dengan NasDem karena pidato Surya Paloh bahwa partainya menerapkan politik tanpa mahar, dan ingin melakukan perbaikan atau pemulihan bagi bangsa dan negara. Pidato Surya Paloh juga termasuk sumpah dan siap dikutuk oleh Allah SWT jika melanggar sumpahnya. Itu yang membuat saya tertarik dengan NasDem,” kata mantan anggota DPRD Kalsel dari Fraksi PKB itu.
BACA JUGA: Mantan Ketua NU Kalsel Masuk PKS, Mantan Birokrat Jadi Politisi
Menurutnya, visi misi NasDem juga sejalan dengan kiprahnya selama ini dalam gerakan pemberantasan korupsi, membangun jaringan LSM seperti Gerakan Jalan Lurus (GJL) dan lain-lain.
“Kalau sudah masuk partai politik, saya bisa usulkan perubahan fundamental kebijakan nasional, terutama soal supremasi hukum melalui undang-undang. Saya akan tawarkan konsep itu,” ujar Anang Rosadi.
Ia menyebutkan beberapa konsep tersebut, yakni UU Pembatasan Transaksi Tunai, Pendaftaran Harta Kekayaan di Datu Institusi, Pertobatan Nasional (pemutihan), UU Pembalikkan Beban Pembuktian dan penegakan hukum yang tegas terhadap aparat negara yang terlibat tindak pidana.
“Konsep ini tentu sejalan dengan keinginan Ketua Umum NasDem Surya Paloh. Tanpa itu, keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dalam sila ke-5 Pancasila yang dicita-citakan hanyalah angan-angan saja,” ujar Anang Rosadi.
Jika diserahi menjadi caleg DPR RI, Anang Rosadi berencana mencalonkan diri di daerah pemilihan (dapil) Kalsel 1 meliputi Kabupaten Banjar, Batola, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Utara, Tapin, Tabalong dan Balangan.
“Saya ingin menjadi wakil rakyat di Senayan Jakarta untuk ikut serta melahirkan dan mengembalikan Pancasila dengan benar sebagai pedoman hidup bangsa ini,” kata Anang Rosadi.(rekam jejak)