Banjarnegara – Para siswa MI Islamiyah 01 Rakit menggelar acara Halal Bi Halal pada Selasa (2/05) sekaligus memeriahkan Hari Pendidikan Nasional.
Hal itu dilakukan karena pada hari pertama penerimaan, Jumat (28/04), halaman madrasah digunakan MTS Al Ma’arif untuk kegiatan Halal bi Halal.
Mengingat Madrasah yang letaknya bersebelahan dituntut untuk menciptakan dan menjaga kerukunan dan kerukunan di Madrasah, maka disepakati kegiatan Rakit Halal bi Halal MI Islamiyah 01 dilaksanakan bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional.
Siti Barokah selaku kepala madrasah dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan Halal bi Halal tahun ini lebih spesial karena bertepatan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional, maka kami berharap pada momen ini semangat juang Ki Hajar Dewantara dapat terjaga. dirasakan.
“Halal bi Halal yang kita selenggarakan ini sangat spesial karena bertepatan dengan perayaan Hari Pendidikan Nasional. Semoga bisa mensinergikan semangat juang Ki Hajar Dewantara dengan momen Halal bi Halal hari ini yaitu saling memaafkan, Kita bersama untuk wujudkan semboyan Ing ngarso sang tulodho ing madyo mangun karso, tut wuri handayani,” ujarnya.
Lebih lanjut Siti Barokah mengatakan bahwa memaafkan adalah sifat yang mulia bagi anak didiknya sebagai bekal mereka untuk menjadi pemimpin di masa yang akan datang “Hakikat Halal bi Halal adalah ikhlas dan saling memaafkan, yang merupakan sifat mulia yang diharapkan menjadi pondasi Anda sebagai calon pemimpin atau pemimpin masa depan,” jelasnya.
Seluruh siswa melakukan kegiatan hala bi halal dengan bersalaman dan berdo’a, kegiatan ini terlihat lebih meriah dan terlihat suasana kekeluargaan yang sangat kental antara siswa dengan guru, maupun antara siswa dengan siswa lainnya.
Pelaksanaan Halal bi Halal yang bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional ini memang sangat cocok untuk mengingatkan kembali perjuangan para pahlawan pendidikan dan mempersiapkan generasi yang berkepribadian luhur. Berkarakter islami tanpa melupakan perjuangan dan pemikiran para pahlawan pendidikan negeri ini.
Generasi yang berwatak cerdas tidak bisa dibuat dengan jentikan telapak tangan. Butuh proses yang panjang, butuh keteladanan yang baik yang harus menjadi budaya bagi generasi muda kita. (nf)
Tampilan Posting: 4