BANJARMASIN – Atlet National Paralympic Committee (NPC) Kota Banjarmasin merasa diabaikan oleh Pemko Banjarmasin terkait pemberian bonus kepada atlet peraih medali di Peparprov, Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) tahun 2022.
Anggaran yang diterima organisasi perhimpunan atlet berkebutuhan khusus masih belum mencukupi untuk memenuhi kebutuhan organisasi.
Sekretaris NPC Banjarmasin, Jumri mengatakan, pihaknya hanya akan menerima hibah sebesar Rp. 1,9 miliar pada 2023. Anggaran ini masih belum bisa menutupi kebutuhan bonus atlet. Pada Peparprov Kalsel 2022, atlet NPC Banjarmasin mampu meraih medali lebih banyak dari yang ditargetkan.
“Totalnya kita bawa 99 emas, 62 perak, dan 48 perunggu ke Banjarmasin,” ujarnya saat ditemui di DPRD Kota Banjarmasin, Rabu (8/3) siang.
Alokasi bonus untuk peraih medali emas adalah Rp. 25 juta, perak Rp. 15 juta, dan perunggu Rp. 10 juta.
“Dari hibah Rp 1,9 miliar yang kami terima, hanya sekitar Rp 1,5 miliar yang bisa diberikan sebagai bonus atlet. Sisa Rp 400 juta digunakan untuk kebutuhan organisasi,” ujarnya.
“Jadi kalau dihitung-hitung, perlu tambahan Rp 4,5 miliar untuk menutup kekurangan bonus atlet,” imbuhnya.
Jumri heran dana hibah yang diberikan kepada NPC Banjarmasin hanya Rp 1,9 miliar. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan perlakuan dari Pemko terhadap atlet NPC Banjarmasin. “Tahun 2017 kami hanya mendapat bonus Rp 15 juta untuk emas. Sedangkan atlet KONI yang meraih emas sudah mencapai Rp 25 juta,” ujarnya.
Jumri mengingatkan, persamaan hak sudah diatur dalam undang-undang. “Itu tentu sangat mengecewakan bagi kami,” katanya.
Pihaknya memutuskan mengadukan hal itu ke Komisi II DPRD Kota Banjarmasin. Menuntut komitmen legislatif dan eksekutif dalam menjalankan amanat undang-undang.
“Makanya sekarang kami coba konsultasikan dan minta dukungan DPRD agar tidak ada lagi diferensiasi, terutama dalam pemberian bonus,” ujarnya.
Kepala Bidang Olahraga Disbudporapar Kota Banjarmasin, Roenisa mengatakan, kekurangan anggaran itu karena salah perhitungan. Pihaknya menghitung bonus atlet sesuai target perolehan medali di Peparprov HSS 2022. Misalnya, emas hanya 70 medali.
Namun dalam perkembangannya, ternyata total medali yang diraih melebihi target. “Makanya ada perbedaan perhitungan dana hibah untuk pemberian bonus atlet,” ujarnya.
Untuk menutupi kekurangan dana, pihaknya akan mengajukan tambahan hibah NPC Banjarmasin dalam APBD Perubahan. “Pada dasarnya kami tetap mendukung. Makanya rencana anggaran kami ubah. Jadi kami tinggal menunggu persetujuan dari tim anggaran saja,” ujarnya singkat.
Ketua Komisi II Awan Subarkah mengaku akan segera menindaklanjuti pengaduan para atlet NPC tersebut. “Kami tidak ingin ada perbedaan dalam pemenuhan hak atlet. Kalau kurang, bisa diajukan ke dinas untuk dimasukkan dalam anggaran berikutnya,” ujarnya. (perang/al/dye)