Dedy percaya akan keberadaan kota tersebut ketika sempat heboh kabar pemesanan beberapa alat berat dari Jakarta saat itu. Pelanggan mengaku sebagai pengusaha dari Saranjana yang langsung membayar tunai yang jumlahnya sesuai dengan jumlah alat berat yang dipesan, misalnya backhoe (excavator) dan buldoser. Pengiriman barang berlangsung pada akhir 1980-an.
“Itu adalah kerusuhan. sudah dibayar uang tunai Semua barang dikirim ke sana. Sesampainya di sana, Bupati Kotabaru bingung siapa dan dimana komandonya. Sebut saja dari Saranjana,” kata Dedy.
Hal senada diungkapkan Gusti Gina, content creator asal Banjarbaru, di saluran YouTube RJL5-Fajar Aditya pada 31 Januari 2023. Menurut Gina, Kalimantan Selatan memiliki dua kota dan 11 kabupaten. Saranjana terletak di Kecamatan Kotabaru. Ibukota kabupaten berada di Pulau Laut Kelautan yang dihuni oleh masyarakat dari berbagai etnis, seperti Dayak, Banjar, Bugis, dan Mandar. “Makanya sebagian besar warga percaya pulau ini memiliki dua dimensi, sama seperti Kota Saranjana dulu,” katanya.
Gina kemudian menceritakan kejadian horor yang dialaminya saat datang ke Kotabaru sebagai duta wisata Nanang Galuh Banjar (putra-putri Banjar) pada Festival Budaya Saijaaan tahun 2016. Jarak tempuh Banjarbaru ke Kotabaru 9 jam perjalanan darat dan 1 jam melintasi Pulau Laut. Seluruh duta wisata dari seluruh kabupaten dan kota di Kalimantan Selatan tiba saat itu.
Wanita ini awalnya skeptis dengan keberadaan kota magis Saranjana. Dia menganggap kota mistis sebagai legenda urban atau cerita rakyat. Bahkan, ia dan teman-temannya menertawakan temannya yang asal Kotabaru itu saat membicarakan Saranjana. Namun, setelah dua hari menginap di sebuah hotel di Pulau Laut Laut, keraguannya berubah.
Ia dan teman-temannya diajak warga setempat mengunjungi air terjun di sebuah hutan. Sore harinya, mereka kembali ke hotel. Tiba-tiba di dalam kamar hotel, Gina melihat seorang wanita berbaju hitam dan rok putih. “Bentuknya padat, seperti orang sungguhan. Tidak transparan atau mencolok. Itu adalah seorang wanita,” kenangnya.
Gina kabur ke kamar teman-temannya dan diikuti sosok wanita berbaju hitam dan rok putih. Gina yang ketakutan membacakan doa dan pingsan. Keesokan harinya, teman-temannya memberitahunya bahwa mereka sedang menonton televisi bersama. Tiba-tiba mereka melihat Gina tertidur ketakutan, lalu menangis dan tertawa beberapa saat. Ini terjadi dari pukul 24.00 hingga adzan berkumandang.
“Saya kemarin haleluya-Apakah ini? Benar-benar-Apakah ini? Tapi itu benar, itu benar. Sampai aku tidak bisa menahan diri. Itu pertama kalinya. Makanya saya bingung fenomena apa yang terjadi di tubuh saya,” tambah Gina.
Sementara itu, sejarawan Universitas Lambung Mangkurat, Mansyur, sa Jurnal Studi Sejarah berjudul ‘Saranjana dalam Catatan Sejarah: Kota Gaib di Pulau Laut, Kalimantan Selatan’ (2018) menyebutkan, versi pertama keberadaan Saranjana bisa ditemukan di Kotabaru. Versi kedua, Saranjana terletak di Teluk Tamiang, Kelautan Pulau Laut.