CNN Indonesia
Kamis, 13 Okt 2022 23:50 WIB
Foto ilustrasi. (iStockphoto/Herwin Bahar)
Jakarta, CNNIndonesia —
Mobil resmi TNI Kodim 1002 pukul tiga warga hingga tewas di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Kalimantan Selatan (Kalimantan Selatan). Seorang ibu dan bayinya yang berusia 5 bulan menjadi korban dalam peristiwa itu.
Korban lainnya adalah seorang anak laki-laki berusia 12 tahun yang sedang mengendarai sepeda di bahu jalan.
“Jadi yang mengalami kecelakaan (kecelakaan lalu lintas), ibu yang sedang menggendong bayi di pinggir jalan, keduanya meninggal dunia, bersama dengan anaknya yang berusia 12 tahun yang sedang mengendarai sepeda,” kata Kabid Humas Kapolsek HST, AKP Soebagiyo, dikutip detikcom, Kamis (13/10).
Kecelakaan tersebut terjadi di Jalan Ahmad Yani KM 168, Desa Binjai Pirua, Kecamatan Labuan Amas Utara, Selasa (11/10). Pengemudi mobil TNI berinisial SR itu melaju dari arah Pantai Hambawang menuju Amuntai.
Soebagiyo mengatakan, pengemudi diduga tertidur dan menabrak pos patroli kemudian hilang kendali. Selanjutnya, mobil tersebut menabrak seorang pejalan kaki yang sedang menggendong anaknya dan seorang pengendara sepeda yang juga berada di bahu jalan.
Anak laki-laki yang sedang bersepeda juga terpental ke aspal.
Diduga pengemudi tertidur sehingga mobil yang dikemudikannya terpental ke kiri dan menabrak pos patroli di sisi kiri jalan, katanya.
Soebagiyo mengungkapkan, pascabenturan, bayi berinisial KA itu meninggal dunia di tempat. Sementara itu, orang tua bayi, RS (26) dan MH (12) pengendara sepeda meninggal dunia saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Ia menjelaskan, RS mengalami patah tulang di paha kiri, luka di bagian belakang kepala, sedangkan anaknya mengalami luka di bagian belakang kepala. Sementara itu, MH mengalami luka sobek di bagian belakang kepala, hingga memar di dahi dan pipi kanan.
“Sopirnya tidak terluka,” katanya.
Pasca kejadian, Polisi Lalu Lintas HST langsung mendatangi TKP dan melakukan penyelidikan terhadap TKP. Berdasarkan pemeriksaan sementara, diketahui bahwa pengemudi yang diduga mengantuk itu melanggar rambu-rambu lalu lintas.
“Sopir tidak memiliki SIM dan STNK, dan juga pada saat kejadian sopir ini sedang tidak menggunakannya sabuk pengamantapi untuk mobil dinas TNI yang dikendarai normal tidak ada kerusakan,” ujarnya.
Saat ini, polisi masih memeriksa SR, pengemudi mobil dinas TNI dan saksi-saksi di lokasi kejadian.
Atas kejadian tersebut, Kodim 1002 Hulu Sungai Tengah telah mendatangi keluarga korban untuk menyampaikan belasungkawa dan menyampaikan belasungkawa kepada keluarga.
“Dari pihak Kodim sudah menjenguk korban, mereka bertanggungjawab, disana juga sudah memberikan sumbangan belas kasih, dalam rangka keselamatan dan penguburan korban, semua itu menjadi tanggung jawab Kodim,” ujarnya.
Baca selengkapnya di sini.
(detik/pmg)