Dari pantauan media di lapangan, Minggu (2/7/2023), terlihat seorang penjual talenan di pinggir Jalan Sulawesi, kawasan Banjarmasin Tengah, duduk santai sambil menunggu pembeli datang.
Ditemui dan berbincang dengan wartawan Koranbanjar.net, Muslim, nama penjual talenan ini menjelaskan bagaimana situasi berjualan jelang Idul Adha.
“Sebelum hari raya tiba pada Rabu atau Kamis, mulai Senin sudah banyak orang yang datang membeli talenan,” kata Muslim didampingi istrinya Avriani yang juga berjualan lontong di sekitar lokasi.
Lanjutnya, saat Idul Adha setiap hari selalu ada pembeli yang datang membeli talenan, mulai dari 5 hingga 20 per orang.
Sedangkan stok bibit stek yang didatangkan dari Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan berkisar antara 500 hingga 750 bibit.
“Alhamdulillah, tidak sampai satu Minggu ludes semua,” kata Muslim Avriani mengiyakan.
Berbagai pembeli baik dari masyarakat umum maupun instansi telah membeli talenan di tempat mereka. Ada dari Polda Kalsel, Polres Banjarmasin, Pemkot Banjarmasin dan masyarakat umum lainnya.
Harga setiap tebangan bervariasi, dari 35 ribu per biji sampai 45 ribu tergantung ukuran dan bahan, sedangkan modalnya hanya 10 sampai 15 ribu.
“Kayunya ada dua jenis, dari Nangka dan Aren,” ujarnya.
Soal keuntungan penjualan Talenan, Muslim awalnya enggan menyebutkan. Namun setelah disinggung beberapa kali, akhirnya ia mengungkapkan bahwa sekitar 2 hingga 3 ratus ribu setiap hari.
“Tapi saat Idul Adha ini, kalau hari biasa untung paling besar sekitar 50 sampai 100 ribu, susah cari 5 biji, sehari bisa jual paling banyak 2 biji bahkan tidak sama sekali,” ujarnya.
Lantas bagaimana dia memenuhi kebutuhan keluarganya saat sepi berjualan selain Idul Adha?
Muslim mengatakan, untuk sementara ia tidak berjualan Talenen, namun ia dan istrinya, demi membayar biaya sekolah 4 anaknya, menggantinya dengan berjualan buah.
Karena tahun Idul Adha adalah panen keuntungan baginya, umat Islam tidak ada niat untuk menggunakan uang keuntungan untuk apa pun, hanya saja mereka ingin menunaikan ibadah umrah dalam hati.
“Insya Allah ada niat ke sana (umrah), tapi belum, doain saja,” pungkasnya.