Pengurus MUI Hulu Sungai Selatan (HSS), Baznas dan DMI melakukan koordinasi pertemuan yang melibatkan seluruh pengurus masjid dalam rangka persiapan menyambut bulan Ramadhan.
Wakil Ketua I MUI HSS, Ustadz HM Zaki Mubarak, di Kandangan, Senin, mengatakan peserta koordinasi terdiri dari 10 orang anggota MUI, pengurus Baznas dan DMI, 11 perwakilan MUI kecamatan dan 126 perwakilan pengurus masjid di HSS.
“Agenda yang akan dibahas kali ini dari pihak HSS MUI sendiri adalah musyawarah untuk menyeragamkan waktu buka puasa dan waktu imsak,” ujarnya dalam keterangannya, di pendopo kecamatan setempat.
Sedangkan dari Baznas HSS adalah mengoptimalkan tugas dan fungsi Unit Pengumpul Zakat (UPZ) yang berada di langgar atau musholla, serta rencana pembentukan kepengurusan DMI di kecamatan.
Baca juga: Bupati HSS serahkan hibah ke Baznas
Bupati HSS, H. Achmad Fikry, mengucapkan selamat atas terselenggaranya rakor dan musyawarah yang pertama kali dilaksanakan bekerja sama dengan ketiga ormas tersebut.
Dijelaskannya, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) HSS selalu berkomitmen memfasilitasi berbagai perayaan keagamaan di HSS.
Hal itu terlihat dari listrik gratis untuk seluruh masjid di HSS dengan anggaran Rp 6 miliar setahun. Tentunya pihaknya berharap, terlebih menjelang puasa ini, kegiatan keagamaan di tempat ibadah lebih semarak.
Ia juga paham bahwa mengelola masjid bukanlah hal yang mudah, karena Anda akan berhadapan langsung dengan orang-orang yang selalu memantaunya.
“Para pengurus masjid harus memiliki mental yang tangguh dalam menghadapi kritik publik,” ujarnya sembari memberikan arahan dalam sambutan pembukaannya.
Baca juga: Bupati Achmad Fikry Gelar Haul untuk Pendiri Hulu Sungai Selatan
Menurutnya, hal yang paling penting untuk diperhatikan adalah transparansi dalam mengelola keuangan masjid. Jika hal ini dapat dilakukan dengan baik, masyarakat akan dengan mudah menerimanya.
Dan beliau juga tidak lupa mengingatkan mereka untuk tidak segan-segan berguru kepada masjid-masjid yang sudah pandai mengelolanya.
Kedepannya, ia berharap sedikitnya 11 masjid besar di kecamatan tersebut mencoba menjadi percontohan, dengan menerapkan aplikasi pengurusan masjid.
“Dan dalam menghadapi tahun politik 2024 yang sangat sensitif, kami juga mengingatkan pengurus masjid agar lebih bijak dan berhati-hati dalam memfasilitasi berbagai kegiatan masyarakat,” ujarnya.
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2023