Kalimantan Selatan memiliki tiga museum. Salah satunya di Kota Banjarbaru yaitu Museum Perut Mangkurat. Satu lagi di Kota Banjarmasin, Museum Wasaka. Dan yang ketiga ada di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) – namanya Museum Rakyat.
Museum yang terakhir terletak di Jalan Jenderal Sudirman, Sungai Raya.
Subkoordinator Cagar Budaya, Museum, dan Sejarah Dinas Pendidikan dan Kebudayaan HSS, Samlani mengatakan, Museum Rakyat dibangun untuk mengenang perjuangan rakyat bersama TNI Divisi IV TNI AL di Kalimantan.
“Alasan pendirian museum ini untuk mengenang jasa-jasa Jenderal Hasan Basry,” ujarnya kepada Radar Banjarmasin.
Dibangun dengan arsitektur rumah adat Banjar, peletakan batu pertama bangunan dilakukan pada 26 Agustus 1995.
Kepala Staf TNI AL Laksamana Muda Arief Kushariadi datang untuk meresmikannya pada 15 Agustus 1996. Saat itu namanya masih Gedung Juang.
Dalam perkembangannya, sejak tahun 2005 hingga 2013, Politik Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat HSS berkantor di sini.
Sekitar awal tahun 2014, pemanfaatan dan pengelolaan aset Gedung Juang diserahkan oleh pemerintah kabupaten kepada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui SK Bupati HSS Nomor 149 Tahun 2014.
“Pada 30 Desember 2015, Gedung Juang difungsikan sebagai Museum Rakyat HSS,” jelas Samlani.
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan dokumen dan benda-benda yang berkaitan dengan sejarah dan budaya HSS di museum untuk dipamerkan kepada publik.
“Museum ini diresmikan pada 31 Desember 2015 oleh Bupati HSS Achmad Fikry.
Legalitasnya adalah Surat Keputusan Gubernur Kalsel Sahbirin Noor tertanggal 28 November 2017,” imbuhnya.
Berdasarkan Peraturan Bupati HSS Nomor 85 Tahun 2016, per 29 Desember 2016, museum ini berada di bawah Bagian Cagar Budaya, Permuseuman dan Sejarah Bagian Kebudayaan.
Museum Rakyat menampung 14 koleksi arkeologi, 80 koleksi etnografi, 99 koleksi sejarah, 85 koleksi numismatik, 18 koleksi keramikologi, 22 koleksi seni rupa, dan 86 koleksi teknologi. “Total ada 404 koleksi,” kata Samlani.
Museum Rakyat HSS buka lima hari kerja dari Senin hingga Jumat. Buka mulai pukul 07.30 hingga 13.30. Weekend atau tanggal merah tutup.
Pasca pandemi covid, museum ini mulai ramai dikunjungi oleh para pelajar yang ingin belajar sejarah. (shn/gr/fud)