Dua warga Sungai Buluh, Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) yang hilang lima hari lalu telah ditemukan. Keduanya berdekatan dan ditemukan di antara rerumputan liar oleh tim pencari gabungan.
Kepala Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Banjarmasin, Al Amrad membenarkan telah menerima laporan hilangnya dua warga (nelayan) sejak 18 Mei 2023.
“Betul kami mendapat informasi pada Minggu 19/05/2023 pukul 20.30 WITA, ada laporan orang hilang, menerima laporan tersebut kami langsung memberangkatkan personel melalui Satuan Siaga SAR Tabalong untuk segera melakukan proses pencarian,” ujar Al Amrad, Sabtu pagi (20/5/2023).
Kedua warga tersebut adalah Jamsari (71) dan Fahmi (62). Keduanya belum kembali ke rumah sejak Kamis, 18 Mei 2023, saat melaut.
Kronologis Kejadian
Menurut saksi, Durahman, korban berangkat pada Kamis sekitar pukul 06.00 WITA untuk memasang bubu menggunakan dua perahu. Menurutnya, saat itu cuaca di sekitar sungai alang-alang sedang tidak baik yaitu hujan deras disertai angin kencang.
Hingga Jumat, 19 Mei 2023, kedua warga tersebut belum juga pulang. Kemudian, pihak keluarga melapor ke kantor SAR Basarnas Banjarmasin.
Pencarian terus dilakukan Tim Basarnas Banjarmasin bersama BPBD, Polres Lau, Upbs Rescue Muda, Rescue Murakata, KGE Hsu, Relawan Gabungan dan Masyarakat hingga 5 kilometer. Pada hari kelima pencarian membuahkan hasil, kedua warga tersebut ditemukan dalam keadaan hidup.
Pada hari kelima Operasi SAR, tim SAR gabungan berhasil menemukan salah satu korban sekitar pukul 11.00 WITA. Jamsari ditemukan duduk di sela-sela rerumputan tinggi di sekitar Posisi Terakhir Diketahui (LKP) atau lokasi terakhir diketahui pada koordinat 2°33’51” S – 115°15’35″BT sekitar 38,7 meter dari LKP dengan kondisi luka di tangan dan kaki korban.
Setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi ke rumah korban didampingi tim kesehatan untuk mengecek kondisi korban lebih lanjut.
Koordinator Lapangan Basarnas Banjarmasin, Andy Surya mengatakan, penemuan korban pertama memberi sinyal untuk pencarian korban lainnya agar lebih mudah.
“Korban mengatakan salah satu teman Fahmi tidak jauh darinya, korban saat itu melanjutkan mencari ikan saat hendak pulang korban tersesat karena banyak rumput tinggi dan ilalang,” ujar Andy Surya dilansir cerita dari Jamsari, Selasa (23/5/2023 ).
Dia mengatakan, korban telah berusaha mencari jalan keluar selama beberapa hari. Namun, kondisi korban sudah kelelahan dan terdapat luka di tangan dan kaki.
Setelah mendapat informasi dari korban, Tim SAR gabungan melanjutkan pencarian dengan memfokuskan titik pencarian di sekitar penemuan survivor pertama.
Pukul 16.05 WITA, tim SAR gabungan berhasil menemukan korban Fahmi. Saat tim berjalan melewati rerumputan tinggi, tim berhasil menemukan korban di koordinat 2°32’20” S – 115°16’46″BT, sekitar 3,4 kilometer dari LKP, dalam kondisi aman dengan luka di tangan dan kaki. .