BANJARMASIN – Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi II DPRD Kota Banjarmasin dengan Disbudporapar akhirnya membuahkan hasil terkait besaran dana hibah yang diterima National Paralympic Committee (NPC) Banjarmasin pada Rabu (8/3). Disepakati bahwa kekurangan dana hibah akan ditambah.
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina mengatakan, hasil RDP sudah sampai ke meja Sekda Banjarmasin.
“Mudah-mudahan bisa setara. Keinginannya sama, karena mereka pahlawan olahraga,” kata Ibnu usai menghadiri pelantikan Ketua KONI Kota Banjarmasin di depan Gedung Balaikota, Jumat (10/3).
Sekretaris Kota Banjarmasin, Ihsan Budiman pun membenarkan adanya pemerataan bonus bagi atlet NPC Banjarmasin.
“Kami sepakat menyamakan besaran bonus untuk atlet NPC Banjarmasin,” kata Ihsan, Sabtu malam.
Penambahan bonus akan ditindaklanjuti pada APBN Perubahan 2023. “Akan diajukan ke Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TPAD) untuk dianggarkan APBD Perubahan,” janjinya.
Keputusan Pemko mendapat dukungan dari Ketua Komisi II DPRD Kota Banjarmasin, Awan Subarkah. Menurutnya, langkah ini sudah tepat.
Persamaan hak bagi semua warga negara telah diatur dalam undang-undang. Ia tak ingin ada perbedaan lagi, terutama dalam pemenuhan hak bonus yang diterima atlet.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menilai atlet NPC Banjarmasin sudah memberikan hasil yang sangat maksimal. Bahkan menyelamatkan muka Bumi Kayuh Baimbai di ajang olahraga tingkat provinsi.
“Saya setuju NPC menjadi penyelamat Banjarmasin. Mereka bisa mempertahankan gelar juara umum. Jadi ini patut mendapat perhatian,” ujarnya, Minggu sore.
Sekretaris NPC Banjarmasin, Jumri mengatakan, pihaknya hanya bisa menunggu realisasi janji tersebut. “Kita tinggal menunggu proses realisasi terkait bonus yang tidak lagi dibedakan. Menurut undang-undang, kesetaraan untuk atlet NPC juga ada,” ujarnya singkat.
Sebelumnya, pengurus NPC Banjarmasin sempat kebingungan menutupi kebutuhan bonus atlet peraih medali di ajang Peparprov Kalsel 2022 di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS). Mereka hanya mendapat hibah Rp 1,9 miliar. Jumri tak mau melihat selisih nominal pemberian bonus atlet lagi seperti tahun 2017 lalu.
Pada 2017, bonus emas Peparprov hanya Rp 15 juta. Sedangkan atlet binaan KONI Banjarmasin yang meraih emas Porprov Kalsel mendapatkan Rp. 25 juta lebih.
Kepala Bidang Olahraga Disbudporapar Kota Banjarmasin, Roenisa menjelaskan, kekurangan dana hibah untuk NPC bisa terjadi karena salah perhitungan. Itu menghitung bonus atlet berdasarkan jumlah medali yang ditargetkan di Peparprov.
Dalam perkembangannya, ternyata total medali yang diraih melebihi target. Kontingen NPC Banjarmasin mampu meraih 99 medali emas, 62 perak, dan 48 perunggu. Untuk menutup anggaran bonus, Roenisa mengaku akan mengajukan tambahan hibah NPC Banjarmasin dalam APBD Perubahan. (zkr/az/pewarna)