BeritaNasional.ID, BONDOWOS TIMUR – Pangdam V/Brawijaya Mayjen M.Si. Farid Makruf beserta rombongan menghadiri pengajian umum Sholawat Burdah bersama Forkopimda dan masyarakat Bondowoso dengan tema ‘Doa Untuk Negeri’ di RBA Ki Ronggo Bondowoso Square.
Pengajian dipimpin oleh Dandim 0822/Bondowoso Letkol Arm Suhendra Chipta. M.Tr Hanla dihadiri sekitar 10.000 jamaah pada Senin malam (15/05/2023). Ia juga bersekolah di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah, Situbondo, KH. R. Ahmad Azzaim Ibrahimy.
Turut hadir Danrem 083/Bdj Kol Inf MI Gogor Agnie Aditya, Asops Kasdam V/Brawijaya Kol Inf Setyo Wibowo, SIP, M.Sos, Aster Kasdam V/Brawijaya Kol Arm W. Rimoko Ardani, S.Sos., M. Han . .
Kemudian Kapendam V/Brawijaya Kolonel Arm Adekson, SIP, M. Han, Bupati Bondowoso Drs. KH. Salwa Arifin, Dandim 0822 Letkol Arm Suhendra Chipta. M.Tr. Hanla., Kapolres AKBP Bimo Ariyanto, SH, SIK., dan Forkopimda Bondowoso.
Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf, MA sangat mengapresiasi doa bersama dan Sholawat Burdah ini. Lebih lanjut, tampaknya ada kesepakatan antara TNI dan Polri untuk melindungi masyarakat Bondowoso.
“Saya juga melihat pemuka agama dari berbagai agama, tapi tetap hadir untuk mensukseskan acara. Ini memberikan keyakinan kepada kita semua bahwa negara ini sangat membutuhkan persatuan dan kesatuan,” jelasnya.
Saudara-saudara sekalian, lanjutnya, jika kita melihat lebih dalam siapa bangsa Indonesia ini, kita adalah bangsa yang sangat majemuk yang terdiri dari 1.128 suku yang mendiami hampir 17.000 pulau.
Luas Indonesia, lanjutnya, sama dengan luas Amerika dan Afrika. Daerah ini memiliki suku, ras, agama dan kepercayaan yang berbeda. Jadi sangat rentan jika kita tidak bersatu.
Akan ada perpecahan yang sangat merugikan kita semua. Lantunan doa akan mengalir dari beban sholavat. Semoga cepat mengalir ke seluruh pelosok Indonesia, agar Negara Kesatuan Republik Indonesia selalu mendapat rahmat dan berkah Allah SWT.
“Menjaga kelangsungan pembangunan dan kelangsungan hidup bangsa ini agar menjadi negara yang maju dan sejahtera dari tahun ke tahun.” Acara seperti itu sangat positif. Dengan harapan dapat memberikan pembelajaran yang positif, mengisi hati semua yang hadir dengan lantunan doa dan sholavat, sehingga kita bisa optimis dan memiliki pandangan yang kuat ke depan,” jelasnya.
Pukulan spiritual dari kiyai, lanjutnya, menjadi bekal hidup di masa depan. Kegiatan tersebut akan menghindari kehidupan yang negatif seperti kenakalan remaja, tawuran antar kelompok, penyalahgunaan narkoba.
Ditambahkannya, jelang tahun politik 2024, mari kita jadikan Bondowosa sebagai contoh untuk menjaga pesta demokrasi yang damai, jujur dan terhindar dari segala kerusuhan yang mungkin terjadi, sehingga tidak percaya dengan penipuan, tidak mau diadu domba satu sama lain. lainnya, kurangi fanatisme sempit.
Ayo panggil Pangdam, terapkan ajaran dan aturan yang baik, dapatkan pemimpin yang baik yang akan menjadikan negara ini bangsa yang amanah. Kami melawan radikalisme, karena itu sangat berbahaya.
“Nabi bersabda bahwa Islam adalah agama rahmatan lil alamin, rahmat bagi semua makhluk, tidak hanya manusia tetapi juga hewan dan tumbuhan. Mari bersama-sama lawan radikalisme, jika ada kuman radikalisme segera laporkan ke pihak berwajib”, ajaknya.
Kami, lanjutnya, telah bersumpah pada tanggal 17 Agustus 1945 untuk membentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan Pancasila sebagai dasar negara. Dengan semboyan Bhinneka Tunggal Ik, berbeda-beda tetapi tetap satu. Saling menghormati antar pemeluk agama dan antar kelompok.