BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI – Pemerintah Provinsi Kalsel bersama Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) menggelar Pasar Rakyat UMKM, Selasa (15/11/2022).
Venue pelaksanaan program ekonomi dalam rangka pengendalian inflasi tersebut berada di pelataran Stadion Murakata, Kota Barabai, Kabupaten HST, Kalimantan Selatan.
Kesempatan ini disambut antusias warga sehingga Stadion Murakata selalu ramai sejak pagi hingga sore hari.
Pasar Rakyat untuk UMKM di Kabupaten HST, merupakan poin kelima. Sebelumnya telah sukses digelar di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), Kabupaten Tabalong, Kabupaten Balangan dan Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU).
Di setiap lokasi, Dinas Koperasi dan UKM Kalsel menyediakan lebih dari 1.000 paket sembako yang berisi beberapa sembako.
Baca juga: Delapan Pasar Murah Ditata Dinas Perdagangan Kalsel November 2022
Baca juga: Divisi Usaha Pangan Dibentuk Pemprov Kalsel di Lingkungan Perusda Bangun Banua, Banjarmasin Diikuti
Perinciannya, 1 liter minyak goreng, 1 kilogram tepung terigu dan gula pasir, 2 bungkus garam, 8 butir telur ayam, dan setengah kilogram bawang putih.
Setiap paket ditukar menggunakan kupon dan ditukarkan dengan Rp 42.000. Sedangkan harga normalnya adalah Rp 62.500 per paket.
Sejumlah stan UMKM juga turut berpartisipasi dengan menjual produk dengan harga lebih murah.
Seorang warga Kota Barabai, Mama Rizka (43), rela antre panjang demi mendapatkan sembako murah di Pasar Rakyat.
“Saya mendapat kabar dari ketua RT bahwa ada Pasar Rakyat. Harga yang dijual per paket murah jika dibandingkan dengan harga di pasaran,” ujarnya.
Baca juga: Mengumpulkan Rupiah dari Batang Eceng Gondok di Kabupaten Hulu Sungai Utara
Baca juga: Lahan Rawa Tak Pernah Surut, Luas Lahan Tanam Padi Tahun 2022 di HSU Berkurang 12 Ribu Hektar
Meski harga kebutuhan pokok di Kota Barabai masih tergolong normal, setidaknya menurutnya dapat membantu masyarakat dalam ketersediaan kebutuhan pokok.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kalsel Gusti Yanuar Noor Rifai membantu langsung melayani pembeli paket sembako murah.
Di sela-sela penjualan, kata dia, dia merasakan langsung bagaimana masyarakat harus memenuhi kebutuhan dasarnya.
Menurutnya, dalam upaya pengendalian inflasi, setiap SKPD di lingkungan Pemprov Kalsel diminta untuk membuat
program.
Pihaknya melakukan program ini menyasar pelaku UMKM, koperasi dan juga masyarakat.
Baca juga: Harga beras lokal di Batola meroket, kata TPH Distan dipicu oleh kenaikan harga BBM
Baca juga: Warga rela antre beli beras bersubsidi di Pasar Tanjung Tabalong, 6 karung ludes
Harga setiap paket yang disediakan disubsidi oleh Pemprov dan Bank Kalsel sekitar Rp 20.500.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten HST Syahruli mengimbau masyarakat berpenghasilan tinggi untuk berbelanja di pasar rakyat atau pasar tradisional.
“Dengan begitu, mereka juga akan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi. Terutama Bumi Murakata,” imbaunya.
(Banjarmasinpost.co.id/Hanani)