Menindaklanjuti rapat kerja dengan PT Adaro Indonesia, DPRD Balangan berencana melakukan peninjauan langsung ke areal tambang milik perusahaan tambang multinasional tersebut.
TINJAUAN Hal ini terkait dengan batas wilayah penambangan antara Kabupaten Balangan dan Kabupaten Tabalong serta untuk menggali lebih dalam jumlah produksi batubara yang berasal dari Kabupaten Balangan dari kegiatan penambangan PT Adaro Indonesia.
Pasalnya, hasil produksi yang masuk hanya dari data PT Adaro Indonesia di Balangan, sementara titik penambangan di Kabupaten Tabalong tidak jelas.
MEMBACA : Gelar Rapat, DPRD Balangan Minta Data Produksi Tambang PT Adaro Indonesia
“Selama ini kami baru menerima data dari PT. Adaro Indonesia sendiri, kami minta data riil sesuai dengan kondisi di lapangan hasil produksi yang diperoleh masing-masing kabupaten,” kata Wakil Ketua Komisi I DPRD Balangan, H Rusdi beberapa waktu lalu.
H Rusdi juga meminta data lokasi perbatasan dan hasil produksi, karena berkaitan dengan dana bagi hasil (DBH) berdasarkan luasan yang telah ditambang di 2 kabupaten dan berdasarkan jumlah produksi, tentunya hasilnya akan diserahkan ke Pemerintah Kabupaten Balangan.
BACA JUGA: Permasalahan Desa Tergenang Air, Bersama Tim Pemerintah, PT Adaro Siap Dukung Cari Solusi
“Jika wilayah pertambangan di Kabupaten Balangan lebih luas dan hasil produksinya juga lebih tinggi, maka Dana Bagi Hasil (DBH) tidak harus diberikan sama dengan kabupaten lain. Hal ini perlu diperjelas karena produksi pertambangan banyak. mengarah ke daerah Balangan,” ujarnya.
Senada dengan H Rusdi, Wakil Ketua I DPRD Balangan M Ifdali meminta agar dilakukan peninjauan langsung ke lokasi dan kembali diupayakan agar hasil produksi yang diperoleh dari wilayah Kabupaten Balangan dan Tabalong menjadi lebih jelas.
“Karena selama ini daerah perbatasan antara Kabupaten Balangan dan Tabalong atau Tutupan merupakan penyumbang produksi terbesar, sedangkan hasil produksi tidak disebutkan secara jelas untuk masing-masing kecamatan,” ujarnya.
BACA JUGA: Cek Proyek Pascatambang Paringin, Dirut Adaro: Bisa Jadi Role Model Tambang Lain
Sebagai informasi paparan produksi PT Adaro Indonesia, diperoleh data hasil produksi tahun 2022 di Kabupaten Balangan sebanyak 4,9 juta ton, di wilayah Kabupaten Tabalong sebanyak 4,3 juta ton dan di wilayah Tutupan Balangan dan Tabalong sebanyak 39,7 juta ton, sedangkan total produksi tahun 2022 sebesar 49,1 juta ton.(rekam jejak)