Surabaya (Beritajatim.com) – Laskar Sholawat Nusantara (LSN) mengapresiasi kerjasama Polri dengan berbagai pesantren dalam penyaluran kurban pada perayaan Idul Adha 1444.
“Kami tentu berterima kasih kepada Kapolri dan Polri sebagai institusi. Pasalnya, pesantren ikut terlibat dalam pembagian daging kurban kepada fakir miskin di sekitar pesantren, termasuk santri,” kata Presiden LSN Muhammad Fawait (Gus Fawait) pada Selasa (27/6/2023).
Politisi muda asal Jember ini menjelaskan, apa yang dilakukan Polri merupakan bagian dari apresiasi Polri terhadap pesantren.
“Ini langkah konkrit seperti yang diajarkan Bung Karno Jas Merah,” kata Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD Jatim itu.
Seperti kita ketahui bersama, pesantren, ustadz dan santri sangat berperan dalam penaklukan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
“Sebenarnya banyak pendeta dan santri yang gugur dalam perjuangan kemerdekaan. Bagi saya, ini upaya menghargai sejarah,” kata Bendahara Umum DPD Gerindra Partai Jatim.
Keberadaan pesantren, lanjut Gus Fawait, hampir merata di seluruh wilayah Jawa Timur, baik di perkotaan maupun pedesaan.
“Semua orang tahu bahwa kemiskinan masih tinggi di pedesaan. Peran pesantren tentunya menjadi ujung tombak pengentasan kemiskinan di desa-desa dengan menitikberatkan pendidikan agama dan umum di daerah terpencil,” jelasnya.
Apa yang dilakukan polisi, lanjut Gus Fawait, merupakan bagian dari apresiasi terhadap peran pesantren baik sebelum kemerdekaan maupun dalam mendukung kemerdekaan. Yakni melalui layanan pendidikan, khususnya bagi masyarakat yang tidak mampu.
“Tentunya dalam rangka perayaan Idul Adha, ini merupakan wujud komitmen Polri dalam menjaga NKRI, mengakui peran pesantren dalam mewujudkan kemerdekaan, khususnya dalam memperkokoh NKRI. NKRI dan cinta nilai-nilai Pancasila,” jelasnya.
Pesantren, kata Gus Fawait, merupakan lembaga pendidikan kompleks yang mengajarkan mata pelajaran agama dan sekuler.
BACA JUGA:
Polisi Bersihkan Makam Wali, Gus Fawait: Sangat Pancasilais
“Semuanya sesuai dengan Pancasila, di mana konsep agama Islam, di mana konsep hablum minnanas dan hablum minallah diajarkan dalam setiap sila Pancasila,” jelasnya.
Dengan sistem pendidikan yang lengkap di pondok pesantren, tidak mengherankan jika setiap lulusan pondok pesantren selalu memahami bahwa negara kesatuan Republik Indonesia adalah harga mati.
“Saya tegaskan bahwa saya mendukung penuh dan mengapresiasi langkah yang diambil Polri untuk memberikan perhatian khusus kepada pesantren,” pungkas PW GP Bendahara Ansor Jatim. [tok/but]