Jumlah Pembaca : 31
Kabar Kalimantan, Paringin – Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan mengadakan Focus Group Discussion (FGD) bersama petani karet, dan pengepul Bahan Olahan Karet (Bokar)/Pabrik Lump and Rubber (Pabrik Crumb Rubber), di Resto and Water Hall Park Ar-Rauddah, Kecamatan Paringin, Kamis (8/12/2022).
Focus Group Discussion (FGD) ini diadakan untuk membahas Pemasaran Bahan Olahan Karet (Bokar) bagi P2HPBun Petani Balangan Tahun 2022.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Kepala DKP3 Balangan Ir Tuhalus beserta jajarannya dari Bidang Perkebunan, Kepala Bidang Perkebunan dan Peternakan Provinsi Kalsel, Bupati Balangan H Abdul Hadi yang diwakili Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Balangan Bidang Rudiansyah Sofyan, dan tamu undangan lainnya.
Bupati Balangan H Abdul Hadi yang dalam kesempatan itu diwakili Asisten II Setda Balangan Bidang Perekonomian dan Pembangunan Rudiansyah Sofyan mengatakan, Pemda Balangan sangat mendukung pengembangan produksi karet salah satunya dalam aspek Penanganan Pasca Panen untuk kesejahteraan petani dan pengusaha di bidang karet.
“Tujuan akhir kami adalah meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani karet sehingga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh pelaku usaha dan perekonomian daerah,” jelasnya.
Lanjutnya lagi, Kodam sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak, baik dari pemerintah, swasta, perbankan maupun masyarakat dan ada dua hal penting yang perlu ditekankan yaitu komitmen dan kedisiplinan.
“Dua hal yang saya sebutkan tadi kami tekankan yaitu komitmen dan kedisiplinan dan harus diwujudkan secara konsisten,” imbuhnya.
Kepala DKP3 Kabupaten Balangan Ir Tuhalus mengatakan, saat ini pihaknya sedang berupaya menaikkan harga karet di Balangan hingga 7.800 ribu hingga 8.000 ribu rupiah per kilo, sehingga tidak jauh berbeda dengan harga di pabrik yakni 9.800. ribu hingga 10.000 ribu rupiah per kilo.
“Mudah-mudahan pertemuan ini bisa mendekatkan petani dan menaikkan harga, meski harga ini masih tergantung musim kemarau dan kualitasnya,” jelasnya.
Lanjutnya, ke depan dapat terjalin kerjasama yang baik antara pemerintah daerah dengan pabrik karet sehingga dapat meningkatkan harga karet dan mencegah turunnya harga beli karet.
“Insya Allah dengan FGD ini kita bisa mendapatkan solusi bagaimana agar harga karet tidak turun karena harga saat ini masih berkisar 6.800 ribu rupiah per kilogram,” lanjutnya.
Tuhalus berharap setelah petani mengetahui kisaran harga saat ini dapat meningkatkan kualitas karet dan dinas terkait akan berusaha membantu mendistribusikannya antara petani, pengepul dan pabrik.
“Kami berharap setelah petani mengetahui harga ini, kami dapat meningkatkan kualitas karet dan kami juga mencoba mendistribusikannya langsung antara petani dan pabrik,” pungkasnya.
Hadrianor