Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) telah mengambil tindakan yang serius dalam penanganan stunting. Mereka melakukan roadshow dan peluncuran konvergensi percepatan penurunan stunting melalui gerakan “Cegah Stunting Gerakan Sigap Ibu Balita dan Remaja Bersama Pantau dan Peduli Stunting” atau disingkat “Cetting Gesit Raja Bapanting” di Kantor Kecamatan Batang Alai Utara (BAU) pada tanggal 31 Mei 2017.
Menurut laporan kegiatan yang disampaikan oleh Camat BAU, Jayadi, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK HST, Ny Cheri Bayuni Budjang Aulia Oktafiandi mengatakan bahwa dia sangat mengapresiasi inovasi yang disumbangkan oleh Kecamatan BAU melalui konvergensi Cetting Gesit Raja Bapanting. Keterlibatan semua peran lintas sektor atau yang sering disebut konvergensi dapat bersama-sama dalam mencapai target penurunan stunting. Bahkan, menurutnya, dengan peran gigih dari semua lintas sektor akan terwujud turunnya angka stunting yang ditargetkan.
Menurut data hasil survei status gizi Indonesia, angka stunting di Hulu Sungai Tengah saat ini mencapai 31,2 persen. Sedangkan target yang harus dicapai pada tahun 2023 adalah 16 persen. Mereka berharap pada tahun 2024 persentase anak yang mengalami stunting dapat menurun menjadi 14 persen. Oleh karena itu, pihaknya mencanangkan adanya inovasi sahabat ASI, yaitu adanya anggota PKK Desa/Kelurahan yang berperan menjadi pendamping ibu menyusui. Sehingga ibu mampu menyusui eksklusif ASI saja hingga bayi berumur 6 bulan, setelah itu anak diberi makanan tambahan dengan terus memberikan ASI hingga umur 2 tahun. Tentu saja, untuk ibu menyusui ini harus sehat dan tercukupi kebutuhan makanannya.
Selaras dengan hal tersebut, pendekatan kepada remaja-remaja, khususnya puteri sangatlah penting. Edukasi dan pembekalan guru PAUD/TK dan Duta Generasi Berencana yang digagas di Kecamatan BAU adalah suatu inisiatif yang sangat baik. Hal ini akan membantu dalam memberikan pengetahuan secara mendalam tentang stunting kepada para remaja, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan dalam penanganan stunting.
Kepala Perwakilan BKKN Kalsel, H Ramlan, yang diwakili Ketua Pokja Bidang ADPIN, Sheilia Novitriani juga memberikan penghargaan yang besar kepada Bupati HST dan Ketua TP PKK HST beserta jajaran. Mereka telah mendukung pelaksanaan program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana), serta pelaksanaan percepatan penurunan stunting, baik di HST maupun di Kalsel.
Pemerintah telah menetapkan permasalahan stunting sebagai isu prioritas nasional dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dengan target penurunan yang signifikan dari kondisi 24,4 persen tahu 2021 menjadi 14 persen di 2024. Strategi penurunan angka stunting juga sudah ditetapkan melalui strategi nasional percepatan penurunan stunting sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021. Peraturan Presiden tersebut mendorong sejumlah langkah, seperti peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan terkait program penurunan angka stunting baik di kementerian/lembaga, pemerintah daerah provinsi, pemerintah daerah kabupaten/kota, hingga di tingkat Pemerintah Desa.
Sebagai wujud nyata kepedulian terhadap stunting, Program Bapak/Bunda Asuh Anak Stunting (BAAS) juga terus digaungkan ke seluruh lapisan masyarakat, mulai dari pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat. Selain itu, acara dilanjutkan dengan rangkaian peresmian Dashat Kampung KB dan Posko Dapur Sehat di 14 Desa, penobatan Duta Genre, peresmian PIK Remaja Terintigerasi dengan Desa Cerdas, dan penobatan Bapak Asuh Anak Stunting, serta Komitmen Pencegahan Stunting.