TANJUNG, metro7.co.id – Membahas pemberian Bantuan Sosial (Bansos) kepada masyarakat kurang mampu selama Ramadan dan menghadapi Idul Fitri 1444 Hijiriah mendatang.
Pemkab Tabalong menggelar rapat dengan SKPD terkait yang juga melibatkan Perumda setempat, Kamis (30/3) di Aula Tanjung Puri Lantai II Kantor Sekretariat Daerah (Setda) Tabalong, Jalan Pangeran Antasari Tanjung.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda Tabalong, Nor Zain Akhmat Yani mengatakan, berdasarkan surat edaran Menteri Dalam Negeri tentang bantuan sosial, Pemkab Tabalong juga perlu membuat program pemberian bantuan sosial kepada masyarakat. miskin.
“Dalam rapat bersama dengan SKPD terkait dan Perumda Tabalong Jaya Persada yang juga dihadiri oleh Bupati Tabalong disepakati untuk memberikan bantuan sosial berupa paket sembako kepada masyarakat yang tidak mampu baik selama bulan Ramadhan maupun jelang Idul Fitri,” katanya.
Selain itu, Pemkab Tabalong juga akan menyiapkan paket sembako bersubsidi. “Dan akan menggelar pameran lebaran pasar bebas terbatas bagi masyarakat dengan melibatkan UMKM binaan,” jelasnya.
Bupati Tabalong, H Anang Syakhfiani mengatakan, berdasarkan surat edaran Menteri Dalam Negeri tertanggal 27 Maret 2023 yang ditujukan kepada Gubernur, Bupati, dan Walikota se-Indonesia, intinya Pemerintah Kabupaten Provinsi dan Kota memberikan bantuan sosial kepada masyarakat. yang tidak mampu baik pada bulan Ramadhan maupun menjelang Idul Fitri.
“Hari ini kita menggelar rapat bersama dan menyepakati keputusan tidak hanya memberikan bantuan sosial kepada masyarakat yang tidak mampu tetapi juga menyiapkan paket sembako yang akan disubsidi,” jelasnya.
Pemberian subsidi misalnya paket yang terdiri dari sembako beras, minyak goreng dan sebagainya dengan harga misalnya Rp. 100.000.
“Kemudian Pemkab akan memberikan subsidi 50 persen. Masyarakat cukup membelinya seharga Rp 50.000, tapi bagi yang tidak mampu, gratis,” ujarnya.
Bupati H Anang menambahkan, selain itu karena dalam surat edaran Mendagri itu juga terkait pengendalian inflasi.
“Makanya saya perintahkan kepada SKPD terkait untuk mendata ketersediaan pangan di Tabalong khusus Lebaran, nanti juga kita hitung berapa yang dibutuhkan, dan berapa yang tersedia,” ujarnya.
“Kalau ternyata kurang, kita akan mendatangkan dari luar melalui mekanisme yang bisa bekerja sama dengan pedagang di pasar, misalnya daging sapi, harga saat ini Rp 100.000 per kelo, tapi menjelang Lebaran naik menjadi Rp 130.000, masyarakat tetap membayar Rp 100.000, dimana Rp pada bulan ulang tahun terakhir termasuk untuk tunjangan transportasi lebaran,” imbuhnya.
Ia berharap, karena Pemkab Tabalong akan membelikan 10 mini bus agar angkutan antar kota dalam provinsi Tanjung Banjar tidak menjadi pendorong inflasi, nanti ada angkutan gratis.
“Mudah-mudahan semua ini bisa terlaksana, yang jelas Pemkab Tabalong concern dalam upaya membantu masyarakat yang berpuasa, apalagi nanti Idul Fitri,” ujarnya.
“Untuk pendanaan, kami memang memiliki Dana Belanja Tak Terduga (BTT) yang masih stand by, tapi alhamdulillah berkat capaian kami beberapa bulan terakhir misalnya, salah satunya APBD Kelurahan karena PAD Tabalong masuk 5 besar tertinggi se-Indonesia, lalu akhirnya kemaren Kelurahan PPKM karena dinilai berhasil menangani Covid untuk Wilayah Kalimantan, hadiahnya sudah mulai terlihat ada transfer masuk Rp 12 miliar dan dana tersebut akan digunakan untuk bantuan sosial , kalau tidak cukup, kami juga akan menggunakan dana BTT,” pungkasnya.