BANJARMASIN, klikkalsel.com – Masalah stunting menjadi perhatian utama Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel). Mengingat, Kalsel saat ini masuk dalam 12 provinsi prioritas penurunan stunting, yang menargetkan angka stunting turun hingga 14 persen.
Gubernur Kalsel Sahbirin Noor atau yang akrab disapa Om Birin mengajak kerjasama berbagai sektor dalam upaya mengurangi stunting dan berharap para pemangku kepentingan bergerak untuk meningkatkan kerjasama dan sinergi untuk P
pencapaian Program Bangga Kencana dan Percepatan Penanggulangan Stunting di Kalimantan Selatan.
Demikian disampaikan Paman Birin dalam sambutannya yang dibacakan Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Nurul Fajar Desira pada pembukaan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) di Hotel Galaxy Banjarmasin.
“Saya yakin, dengan kerjasama lintas sektor, kita akan mampu mencapai target stunting 14 persen. Semua komponen harus bergerak aktif dan bersatu untuk mempercepat penurunan stunting,” ujarnya.
Pelaku yang dimaksud Om Birin adalah kader di desa/kelurahan, pemerintah daerah, pemerintah pusat, pelaku usaha, akademisi, media massa, dan tokoh masyarakat. Angka stunting di Kalsel yang masuk dalam 12 provinsi prioritas untuk fokus utama target stunting itu sendiri tercatat turun dari 30 persen pada 2021 menjadi 24,6 persen pada 2022.
“Pencapaian ini tidak lepas dari upaya dan kerja keras pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten/kota hingga ke tingkat desa, didukung kerjasama dan kolaborasi dengan kementerian dan lembaga nonkementerian serta mitra,” jelasnya.
Baca Juga: Tahun 2023, DPPKBPM Kembali Fokus Kurangi Stunting di Banjarmasin
Baca Juga: ‘PR’ Pengurangan Stunting dan Kemiskinan Ekstrem dari Jokowi untuk Paman Birin
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk mencapai target 14 persen pada 2024 melalui Rakerda ini, agar semua pihak dapat melakukan evaluasi kinerja dan dapat merumuskan kembali strategi percepatan penurunan stunting.
“Melalui Rakerda ini, saya berharap bersama-sama kita dapat mengevaluasi kinerja tahun lalu, serta merumuskan kembali strategi yang masif dan terarah untuk percepatan penurunan stunting tahun ini,” harapnya.
Sementara itu, Kepala BKKBN RI, Hasto Wardoyo dalam keynote speech-nya secara daring mengapresiasi keberhasilan Provinsi Kalsel dalam menekan angka stunting.
“Saya ucapkan selamat kepada Kalsel, karena berhasil menurunkan angka stunting dengan angka yang cukup signifikan. Dari 30 persen menjadi 24,6 persen. Jarang ada provinsi yang sesukses Kalsel dalam menurunkan angka stunting,” ujarnya mengapresiasi.
Ia juga mengingatkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang Sustainable Development Goals (SDg) atau target pembangunan berkelanjutan 2030, yakni menghilangkan kelaparan dan mengurangi risiko kekurangan gizi. Kemudian menurunkan rasio kematian ibu dan menurunkan kematian neonatal serta akses universal kesehatan reproduksi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel, Ramlan melaporkan, Rakerda kali ini diikuti oleh 180 peserta dari para kepala SKPD terkait, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, serta dinas terkait.
“Mari bergandengan tangan menjadi tim yang kompak dalam mengatasi masalah stunting di Kalsel,” ujarnya.
Ramlan juga mengatakan, Paman Birin dan sejumlah kepala daerah di Provinsi Kalsel telah diusulkan untuk menerima penghargaan dari Presiden, terkait pengurangan stunting.
Dalam pembukaan Musyawarah Daerah ini, dokumen Dana Alokasi Khusus (DAK) diserahkan oleh Deputi Bidang Pengendalian Kependudukan BKKBN RI kepada Wakil Walikota Banjarbaru, Bupati Tabalong serta perwakilan dari Kabupaten Tabalong dan Kabupaten Hulu Sungai Selatan. .
Selain itu, juga ditandatangani nota kesepahaman antara Pemerintah Provinsi Kalsel dengan Perwakilan BKKBN Provinsi Kalsel terkait Program Bangga Kencana.
Serta penandatanganan Kesepakatan Kinerja OPD kabupaten/kota Kalsel dan MoU antara BKKN Provinsi Kalsel dengan sejumlah instansi yaitu Kementerian Agama Provinsi Kalsel, Badan Amil Zakat Nasional Provinsi Kalsel, ISFI Banjarmasin STIKES, Yayasan Hasnur Center dan Forum Guru Madrasah Provinsi Kalimantan Selatan. (rizqon)
Editor : Ahmad