Anggota tim peneliti, Nursalam mengatakan, keberadaan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kaltim bisa memperkuat identitas Kota Banjarmasin, Kalsel, sebagai kawasan penyangga.
Nursalam mengatakan kajian tersebut tetap mengedepankan konsep Kota Banjarmasin sebagai kota wisata, kota perdagangan dan jasa, serta kota pendidikan dalam upaya peningkatan sumber daya manusia.
Baca juga: Pemkot kaji kesiapan Kota Banjarmasin sebagai pendukung IKN
Nursalam menyampaikan hal itu dalam kajian yang dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Banjarmasin dengan melibatkan tim kajian “Kesiapan Kota Banjarmasin Sebagai Pendukung IKN” di Banjarmasin, Rabu.
Tim kajian menegaskan, Bappeda Banjarmasin akan mendapat manfaat besar dari pengembangan IKN di Kaltim.
Untuk memperdalam kajian, Pemerintah Kota Banjarmasin mengadakan beberapa kali pertemuan untuk meminta masukan, kritik dan saran dari berbagai elemen yang diundang dalam pertemuan tersebut.
Seperti unsur perguruan tinggi, unsur instansi di lingkungan Pemerintah Kota Banjarmasin, lembaga swadaya masyarakat, tokoh dunia usaha seperti KADIN yang dianggap bisa memberikan masukan.
Rapat dipimpin oleh moderator sekaligus Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Bappeda Banjarmasin Ignasius RP Salan dengan menghadirkan peneliti dari LPPM Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin.
Baca juga: Banjarmasin belajar dari JakPro untuk kesiapan kawasan penyangga IKN
Menurut peneliti, berbagai sektor yang mendukung kota Banjarmasin akan dikaji secara mendalam seperti pariwisata, perdagangan, jasa, dan pendidikan.
Nursalam mengatakan Banjarmasin sebagai penyangga IKN memiliki potensi sektor pariwisata untuk mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara.
“Keistimewaan Banjarmasin adalah wisata sungai tentunya yang lebih menitikberatkan bagaimana wisata sungai benar-benar bisa menjadi magnet bagi wisatawan,” ujar Nursalam.
Nursalam mencontohkan pengembangan wisata sungai di negara lain, seperti Thailand atau Vietnam dengan pengelolaan dan kreativitas objek wisata sehingga banyak dikunjungi wisatawan karena memiliki ciri khas tersendiri, padahal kondisi dan alamnya hampir mirip di Banjarmasin.
“Oleh karena itu, dalam kajian akhir ini kita akan menganalisis kelebihan dan kekurangan daerah kita dibandingkan dengan negara, dan akan ada analisis SWOT,” ujar Nursalam.
Baca juga: Walikota: Banjarmasin ke Kota MICE dan Gerbang IKN
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2023