Merdeka.com – Membaca cerita bisa menjadi kegiatan yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang Anda. Setiap cerita seolah mengajak kita untuk masuk ke dalam cerita. Itulah sebabnya, sebuah cerita dapat mempengaruhi emosi pembacanya.
Salah satu cerita yang bisa kamu baca untuk mengangkat mood adalah cerita humor. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian cerita humor adalah cerita yang menghibur yang menimbulkan gelak tawa, humor, keceriaan atau sindiran.
Cerita jenaka merupakan bagian dari cerita rakyat yang memiliki unsur jenaka atau lucu sehingga siapapun yang membacanya dapat tertawa. Kisah-kisah ini biasanya didasarkan pada kehidupan masyarakat sehari-hari, dengan plot yang berpusat pada perilaku pelakunya.
Pada artikel berikut, kami akan memberi tahu Anda apa itu cerita lucu dan karakteristik serta tujuannya.
2 dari 6 halaman
Pengertian Cerita Komedi
Pengertian cerita humor adalah cerita yang mengandung unsur kelucuan atau kelucuan. Cerita ini bisa membangkitkan tawa, lucu, kocak, dan menggelikan. Banyak cerita lucu bisa lahir karena kecenderungan manusia untuk melebih-lebihkan.
Menurut Hasanuddin WS dalam buku Ensiklopedia Sastra Indonesia (2004), pengertian cerita jenaka adalah cerita lucu yang berisi perbandingan atau sindiran yang dapat menghibur pembaca.
Kemudian menurut Abdul Rozak Zaidan, pengertian cerita humor adalah cerita cemoohan atau guyonan, yang juga dapat diartikan sebagai cerita yang menghibur dengan isi berupa kelucuan, perbandingan, atau sindiran.
3 dari 6 halaman
Karakteristik Lelucon
Pengertian cerita jenaka adalah cerita rakyat yang lucu dan menghibur. Dalam cerita humor terdapat ciri-ciri yang membuat kita dapat mengenali bahwa yang kita baca adalah cerita humor. Dari laman formula.co.id, berikut ciri-ciri cerita humor:
Ditandai dengan membentuk pola.
- Judul cerita
- Cakupan (jika ada)
- Tindakan
- Nama karakter
- Karakter
- Sumber paling lucu yang berasal dari alam dengan tindakan tokoh utamanya
Fitur yang paling umum
- karakter cerdas
- karakter pintar dan bodoh
- karakter bodoh dan miskin
- Pengaturan nyata atau kehidupan yang dialami orang tersebut
- Sebagai hiburan yang digunakan sebagai kritik sosial
Fungsi Cerita Lelucon
Selain digunakan sebagai penghibur, fungsi cerita humor lainnya adalah sebagai berikut:
- Untuk hiburan
- Penyediaan pengajaran dan pendidikan
- Berisi saran
- Sebagai sarana kritik sosial
4 dari 6 halaman
Tujuan Cerita Lelucon
Cerita humor bertujuan untuk menghibur pembaca atau digunakan sebagai cerita menghibur yang menimbulkan tawa sekaligus mendidik pembaca.
Untuk mencapai tujuan tersebut, sebuah cerita humor harus memenuhi syarat-syarat seperti kewajaran yang dilebih-lebihkan, atau dengan kata lain cerita tersebut harus aneh, absurd, atau tidak masuk akal agar menimbulkan humor, sindiran, dan menggelikan.
Cerita jenaka biasanya diceritakan dengan maksud hiburan, tuntunan, sindiran dan lain-lain. Tokoh-tokoh dalam cerita humor ini digambarkan dengan watak dan sifat yang dilebih-lebihkan.
Unsur lucu dan jenaka muncul dalam berbagai hal seperti sifat karakter yang terlalu bodoh atau terlalu pintar, unsur kebetulan, humor yang muncul dari jalan cerita itu sendiri, kata-kata lucu, dan lain sebagainya.
5 dari 6 halaman
Contoh cerita humor
Abu Nawas dan Rumah Sempit
Suatu hari, seorang pria datang ke rumah Abu Nawas. Laki-laki itu hendak mengadu kepadanya tentang masalah yang sedang dihadapinya. Ia sedih karena rumahnya terasa sempit di mana banyak orang tinggal.
“Abu Nawas, saya punya istri dan delapan anak, tapi rumah saya sangat sempit. Setiap hari, mereka mengeluh dan merasa tidak nyaman tinggal di rumah. Kami ingin pindah dari rumah, tapi tidak punya uang. Tolong beri tahu saya apa yang harus dilakukan , ” kata pria itu.
Mendengar hal itu, Abu Nawas lantas berpikir sejak tadi. Tidak lama kemudian, sebuah ide muncul di kepalanya.
“Kamu punya domba di rumah?” tanya Abu Nawas kepadanya.
“Saya tidak menunggang domba, jadi saya tidak memilikinya,” jawabnya.
Setelah mendengar jawabannya, dia meminta pria itu untuk membeli seekor domba dan menyuruhnya untuk menaruhnya di rumah. Pria itu lalu mengikuti saran Abu Nawas lalu pergi membeli seekor domba.
Keesokan harinya, dia datang lagi ke rumah Abu Nawas. “Bagaimana ini? Setelah aku mengikuti saranmu, ternyata rumahku malah jadi sumpek dan berantakan,” keluhnya.
“Kalau begitu coba beli dua ekor kambing lagi dan peliharalah di rumahmu,” jawab Abu Nawas.
Kemudian, pria itu bergegas ke pasar dan membeli dua ekor domba lagi. Namun, bukan seperti yang diharapkan, rumah itu justru terasa sempit.
Merasa kesal, ia mendatangi rumah Abu Nawas untuk mengadu untuk ketiga kalinya. Dia menceritakan semua yang terjadi, termasuk istrinya yang sering marah karena domba-domba itu.
Akhirnya Abu Nawas menasihatinya untuk menjual semua domba miliknya.
Keesokan harinya, kedua pria itu bertemu lagi. Abu Nawas kemudian bertanya, “Bagaimana rumahmu sekarang, apakah kamu lega?”
“Setelah saya menjual domba, rumah saya menjadi nyaman untuk ditinggali. Istri saya tidak lagi marah,” jawab pria itu sambil tersenyum.
Akhirnya Abu Nawas bisa menyelesaikan masalah pria dan rumahnya yang sempit itu.
6 dari 6 halaman
Lebay Malang
Konon, pada zaman dahulu, seorang Lebai sering diundang untuk mengaji di tempat-tempat orang mengadakan hajatan. Sebagai pembaca doa, Lebai biasanya akan mendapatkan hadiah berupa kepala hewan yang disembelih sebagai hidangan hajatan.
Saat pemilik hendak menyembelih kambing, Lebai pun mendapat lauk berupa kepala kambing untuk dibawa pulang. Begitu pula jika pemilik ingin menyembelih kerbau atau sapi, Si Lebai juga mendapat lauk berupa kepala kerbau atau sapi untuk dibawa pulang.
Pada suatu ketika ada dua orang yang mengadakan hajatan yaitu di hulu dan di hilir sungai. Tempat tinggal Si Lebai berada di sekitar tengah sungai. Orang-orang yang berziarah ke hulu sungai menyembelih tiga ekor kambing. Sementara itu, masyarakat di hilir sungai menyembelih seekor sapi gemuk.
Pagi-pagi sekali, Lebai mengayuh sampannya ke hilir karena teringat pernah menyembelih sapi gendut di hilir. Namun, di tengah makan, Lebai berubah pikiran. Jika dia hanya mendapat kepala sapi, tentu tidak akan cukup untuk makan keluarga besar. Sampan kemudian berbelok ke arah hulu sungai dengan maksud menyembelih tiga ekor kambing.
Hanya beberapa puluh meter dari tempat hajatan di hulu sungai, Lebai kembali khawatir, meski sudah menyembelih tiga ekor kambing di hulu, kepalanya kecil. Yang cukup untuk lauk makan untuk keluarga besar. Si Lebai segera membelokkan sampannya lagi ke arah hilir sungai.
Karena itu, Lebai terus merasa bingung dan bimbang antara memilih mendapatkan tiga ekor kambing kecil dan satu ekor sapi gemuk. Ita hanya bekerja sepanjang hari Lebai bolak-balik perahu ke hulu, bolak-balik lagi ke hilir, dan seterusnya.
Pemilik niat menunggu kedatangan si Lebai. Jika Anda menunggu terlalu lama, makanan akan menjadi basi. Akhirnya tanpa kehadiran Lebai, hajatan tetap digelar. Si Lebai tidak mendapatkan apa-apa karena sesampainya di hilir, hajatan telah usai. Kemudian, dia mengejarnya ke atas sungai, sesampainya di sana orang-orang baru saja bubar. Begitulah nasib Lebai. Sejak itu ia kemudian disebut sebagai Lebai Miskin.
[ank]