BANJARMASINPOST.CO.ID, PARINGIN – Kemeriahan kelompok tani dan warga Desa Panggung, Kecamatan Paringin Selatan, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel), terjadi saat panen melon, Selasa (29/11/2022).
Mereka menyusuri kebun melon dan memilah mana yang layak dipanen dan mana yang tidak.
Panen melon kali ini merupakan yang ketiga kalinya dilakukan kelompok tani di Desa Panggung Balangan.
Usaha kebun melon merupakan program ketahanan pangan yang dilaksanakan oleh pemerintah desa dengan menggunakan dana desa.
Kepala Desa Panggung, Yusnadi, dan Camat Paringin Selatan, Renny Yudhesthesia, ikut serta dalam panen raya bersama para petani. Turut serta PPL dari Dinas Pertanian dan lainnya.
Baca juga: Harga Kedelai Mencapai Rp 14.000 Per Kg di Pasar Banjarmasin
Baca juga: PAM Bandar masih menghentikan distribusi air, pelanggan di Banjarmasin hingga Kabupaten Banjar terdampak
Ketua Kelompok Tani Desa Panggung, Jamaludin mengatakan panen kali ini dilakukan sebelum waktunya atau panen awal. Ini karena penyakit yang terjadi pada daun melon dan hujan yang tidak bisa diprediksi.
Meski demikian, kualitas buah melon yang dipanen sesuai dengan standar pasar, baik dari segi ukuran, rasa maupun tekstur.
Keberadaan kebun melon ini berhasil membuka lapangan pekerjaan baru di Desa Panggung Balangan. Sekaligus menghasilkan pendapatan bagi desa.
Kelompok tani yang mengelolanya selalu memperhatikan proses penanaman dan pertumbuhan buah, serta memberikan perawatan yang tepat agar hasilnya dapat dipasarkan.
“Kami menargetkan dapat delapan ton, namun karena terpaksa panen lebih awal, kami hanya mendapat sekitar empat ton yang kemudian didistribusikan ke luar daerah,” jelas Jamaludin.
Baca juga: Warga Mantewe, Kabupaten Tanah Bumbu, bersyukur menerima dana BLT BBM
Baca juga: Menyesali Besarnya Kenaikan UMK Kalsel Tahun 2023, Kadin Kalsel Berharap Pengusaha Tidak PHK
Melon yang ada di kebun ini bisa dibeli langsung oleh pengunjung di tempat dan nikmati sensasi memetiknya di kebun.
Yusnadi menambahkan, kegiatan ketahanan pangan di desa tersebut sudah berlangsung selama beberapa bulan.
Selain sebagai peluang kerja, kebun melon ini juga memberikan keuntungan finansial bagi warga. Perputaran uang dari kebun cukup cepat karena panennya juga hanya hitungan bulan.
Ke depannya, pihaknya akan terus mempertahankan program dan menganggarkan kembali dana pengelolaan kebun melon pada 2023.
Sementara itu, Renny Yudhesteshia menyampaikan dukungannya terhadap program ketahanan pangan berupa kebun melon di Desa Panggung Balangan.
Baca juga: Penanganan Longsor 171 Kilometer Barat Satui Tanahbumbu Menunggu Survey DED
Baca juga: Keberhasilan Budidaya Hortikultura Petani Lokal Berkontribusi Pengendalian Inflasi di Tabalong
Diakui pula, pemilihan ketahanan pangan yang dilakukan aparatur pemerintah desa Panggung Balangan memang berbeda dengan desa lain yang didominasi budidaya cabai dan sejenisnya.
Ia berharap keberadaan kebun melon ini dapat lestari dan kedepannya dapat memberikan manfaat bagi warga.
(Banjarmasinpost.co.id/Isti Rohayanti)