Jakarta, CNBC Indonesia– Harga emas Antam pada Kamis (16/3/2023) kembali menguat menembus level tertinggi kedua sepanjang masa. Di butik emas LM Graha Dipta Pulo Gadung, harga emas Antam 1 gram terpantau naik signifikan Rp 10.000 menjadi Rp 1.064.000 per batang.
Harga ini hanya Rp 1.000 lebih rendah dari harga tertinggi sepanjang masa. Sebagai catatan, harga emas tertinggi Antam tercatat pada 7 Agustus 2020 yang menembus Rp 1.065.000 per gram.
Sementara itu, harga pembelian kembali atau membeli kembali Emas Antam juga menguat dan dipatok Rp 953 ribu per gram, naik Rp 12.000 dari perdagangan sebelumnya.
Harga emas Antam yang diperdagangkan bervariasi dari segi ukurannya. Untuk lebih jelasnya lihat data harga emas hari ini.
Kenaikan harga emas Antam sejalan dengan penguatan harga emas dunia. Pada Rabu (15/3/2023), harga emas dunia mencapai posisi tertinggi sejak 1 Februari 2023 atau 2,5 bulan terakhir, ditutup pada level US$ 1.918,09 per troy ounce dengan kenaikan sebesar 0,84%.
Kenaikan harga emas dunia terjadi setelah krisis di sektor perbankan di Amerika Serikat (AS) merembet ke Eropa. Dalam delapan hari terakhir, harga emas dunia naik 5%.
Pemicu kenaikan harga emas dunia adalah krisis Silicon Valley Bank (SVB) dan Signature Bank yang mengguncang AS sejak pekan lalu.
Meskipun pada hari Selasa harga emas sempat melemah sebesar 0,58% seiring dengan lesunya kekhawatiran pasar terhadap krisis SVB, namun kekhawatiran tersebut hanya mereda sehari. Pasar kembali terguncang oleh krisis yang dialami Credit Suisse.
Saham Credit Suisse jatuh 24,2% kemarin dan turun selama delapan hari perdagangan, turun 39%. Credit Suisse mengakui ada “kelemahan material” dalam pengendalian internal mereka ketika bank terlambat merilis laporan keuangannya.
Krisis Credit Suisse menyebabkan pasar saham AS dan Eropa jatuh bersamaan, dan pelaku pasar kini khawatir krisis tersebut akan menyebar ke bank lain di tingkat global.
Emas menjadi aset tempat yang aman dicari oleh investor selama masa ketidakpastian ekonomi dan ketegangan politik. Saat ini pelaku pasar sedang menunggu seberapa cepat emas akan berjalan setelah apa yang terjadi di sektor perbankan.
“Ini jelas merupakan perdagangan yang menguntungkan dalam aset safe haven. Ada begitu banyak kekhawatiran tentang Credit Suisse. Bank-bank Eropa sekarang berada di bawah banyak tekanan. Ini membuat investor beralih ke aset yang aman,” kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue. Garis Berjangka. Reuters.
Selain itu, laju cepat emas juga didukung AS yang melandai. Indeks Harga Produsen (IPP) terkontraksi 0,1% pada Februari 2023 dibandingkan bulan sebelumnya (mtm), lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan 0,3%. Secara tahunan, indeks naik 4,6% pada Februari 2023 atau terendah sejak Maret 2021.
AS juga mengumumkan penjualan ritelnya pada Februari 2023 terkoreksi sebesar 0,4% (mtm), lebih dalam dari ekspektasi pasar (koreksi 0,3%).
Indeks tersebut jauh lebih buruk dibandingkan Januari yang tercatat sebesar 3,2% (mtm).
Penjualan eceran secara tahunan hanya naik 5,4% (yoy) pada Februari 2023, jauh di bawah penjualan pada Januari yang tercatat sebesar 7,7% (yoy).
Data ini semakin menegaskan bahwa ekonomi AS mulai mendingin setelah tumbuh pesat. Data inflasi AS juga menunjukkan bahwa inflasi turun menjadi 6% (yoy) pada Februari, dari 6,4% (yoy) pada Januari.
Dengan melemahnya inflasi, IPP, dan retail sales, pelaku pasar semakin optimis bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melunak.
PENELITIAN CNBC INDONESIA
[email protected]
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Harga Emas Antam Hari Ini Turun Rp. 1.000, Masih Lebih Dari Sejuta
(mae/mae)