Komandan Dermaga Sungai Kunjang Mahakam Ulu Kota Pabbenteng Samarinda menjelaskan, kapal angkutan sungai masih diminati pemudik yang pulang kampung dari Samarinda menuju wilayah Kutai Barat, begitu juga sebaliknya.
“Masyarakat masih berminat mudik menggunakan kapal Mahakam Samarinda ke Kutai Barat dan Mahakam Ulu, dan per Selasa (18/4) pemberangkatan bertambah menjadi tiga kapal dengan total 297 penumpang,” kata Pangdam. Dermaga Mahakam Ulu di Samarinda, Selasa.
Dia mengatakan, berdasarkan data ada tiga kapal yang berangkat kali ini, yakni KM Putra Mahakam Indah 1 dengan rute Samarinda – Melak membawa 121 penumpang, 21 kendaraan bermotor dan lima ton barang.
Kemudian untuk jalur KM Dayak Lestari Samarinda – Long Bagun ditumpangi 80 orang, sembilan sepeda motor dan 20 ton barang. Dan terakhir ada Kapal Barokah 03 jurusan Samarinda – Muara Pahu yang mengangkut 96 penumpang, delapan sepeda motor dan tiga ton barang.
Lebih lanjut Pabbenteng mengatakan, jumlah tersebut masih bisa bertambah saat kapal singgah di Dermaga Tenggarong Seberang, Kutai Kartanegara.
Selain itu, Pabbenteng juga menambahkan, karena Kapal Mahakam masih tradisional, sehingga penumpang masih bisa bertambah sepanjang perjalanan.
Ia mengabarkan, hingga Lebaran semua tiket kapal sudah habis terjual, baik kapal Samarinda tujuan Kutai Barat maupun sebaliknya.
Kepada para penumpang untuk membeli tiket tiga hari sebelum keberangkatan. Harga tiket bervariasi, tiket Samarinda – Melak dan sebaliknya untuk lantai 1 per orang harganya sekitar Rp 200.000 dan untuk lantai 2 sekitar Rp 180.000.
Sedangkan untuk tiket Samarinda – Mahakam Ulu berkisar Rp 450.000 di lantai satu dan sekitar Rp 390.000 di lantai dua, sedangkan untuk sepeda motor harganya sama dengan satu orang di lantai satu.
“Dari data penumpang, penumpang dari hulu Sungai Mahakam ke hilir lebih banyak dibandingkan dari hilir ke hulu,” kata Pabbenteng.
Terlihat dari data yang ada, dari dua kapal yang diberangkatkan yakni KM Putra Mahakam Indah 2 jurusan Melak – Samarinda, ada 163 penumpang dan 13 motor yang tiba di Samarinda hingga hari ini.
Dikatakannya, demi kenyamanan dan keselamatan penumpang, dilakukan pemeriksaan kapal sebelum pemberangkatan yang terdiri dari kesiapan pelampung, Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan mesin pompa.
Panglima Dermaga mengatakan, kapal yang digunakan sebagai transportasi sejak tahun 1960-an ini masih diminati karena harganya yang masih terjangkau dibanding yang lain. Selain itu, akses jalan juga menjadi pertimbangan.
Sementara itu, salah satu penumpang kapal sungai Hermawati (39) memilih angkutan sungai untuk pulang ke kampung halamannya di Melak, Kutai Barat, meski harus menempuh waktu 19 jam di atas kapal.
“Saya memilih naik perahu sungai karena jalur akses darat dari Samarinda ke Kutai Barat banyak yang rusak. Lebih baik pulang naik perahu, lebih santai juga,” ujarnya.