Jakarta – Haji dan umrah merupakan suatu ibadah yang dilaksanakan di Tanah Suci. Meskipun keduanya sama-sama mengunjungi Baitullah, ada perbedaan dalam rukun pelaksanaannya.
Secara umum, perbedaan rukun haji dan umrah adalah terkait wukuf di Arafah. Merujuk pada buku Tuntunan Praktis Manasik Haji dan Umrah karya Rochmat Annasih, rukun haji terdapat 6 perkara yaitu:
- Niat ihram
- Wukuf di tanah Arafah
- Thawaf
- Sa’i antara Shafa dan Marwah
- Cukur/memotong rambut
- Tertib/menertibkan rukun haji
Sementara itu, dalam umrah tidak terdapat rukun wukuf di Arafah. Berikut rukun umrah selengkapnya:
- Niat ihram
- Thawaf
- Sa’i antara Shafa dan Marwah
- Cukur/memotong rambut
- Tertib/menertibkan semua rukun umrah
Merangkum dari buku Ibadah Haji Rukun Islam Kelima karya Ahmad Sarwat dan buku Fiqih Umroh karya dari Muhammad Ajib, perbedaan ibadah haji dan umrah selain rukun juga terletak pada waktu pelaksanaannya.
Dijelaskan, jika merujuk pada segi waktu pelaksanaan, ihram ibadah haji hanya bisa dilakukan ketika bulan haji saja, yaitu pada bulan Syawal, Zulkaidah, dan Zulhijah.
Sehingga, seseorang tidak akan mungkin mengerjakan ibadah haji ini berkali-kali dalam setahun. Sedangkan, ibadah umrah sendiri boleh dilakukan pada bulan apa saja, termasuk di bulan haji.
Bahkan, ibadah umrah bisa dikerjakan 7 hari dalam seminggu, 30 hari dalam sebulan bahkan 365 dalam setahun. Ibadah umrah bisa dilakukan berkali-kali dalam sehari.
Dalam ibadah haji, bukan hanya dikerjakan di Ka’bah saja, melainkan harus melakukan manasik lainnya di luar Kota Makkah. Selain melakukan thawaf di Ka’bah dan sa’i di Shafa dan Marwah yang posisinya terletak masih di dalam masjid Al-Haram, jamaah juga wajib mendatangi tempat lain, seperti Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Ketiga tempat tersebut berjarak 5 hingga 25 KM. Jika di luar musim haji ketiga tempat tersebut tidak layak untuk dihuni atau ditempati manusia, sebab lanskapnya berbentuk padang pasir bebatuan.
Sementara itu, dalam ibadah umrah hanya melibatkan Ka’bah dan tempat sa’i yang secara teknis kedua tempat tersebut berada di Masjidil Haram. Karena inti dari ibadah umrah hanyalah mengambil ihram dari miqat, thawaf, dan sa’i.
Dilihat dari durasi pelaksanaannya, dalam ibadah haji biasanya membutuhkan waktu yang cukup lama. Paling tidak biasanya akan menghabiskan selama 4-5 hari. Pelaksanaan tersebut dimulai pada tanggal 9-13 Zulhijah.
Sementara itu, ibadah umrah hanya membutuhkan durasi waktu kurang lebih hanya 2-3 jam saja dan dalam waktu itu semua rukun telah dilaksanakan.
Selain itu, untuk melaksanakan ibadah haji butuh kekuatan fisik yang lebih. Hal tersebut dikarenakan ibadah haji dilaksanakan lebih rumit, bahkan medannya pun tidak bisa dikatakan ringan.
Diterangkan lebih lanjut, pada saat di Mina, selama tiga hari orang-orang yang melaksanakan ibadah haji diwajibkan untuk melakukan ritual melontar tiga jumrah, yaitu jumratul ula, jumrah wustha, dan jumrah aqabah.
Lain halnya dengan ibadah umrah yang lebih sedikit dan singkat, karena hanya mengitari Ka’bah tujuh kali dan berjalan bolak-balik dari Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali pula.
Simak Video “Wapres Ma’ruf Sentil BPKH Soal Investasi Dana Haji Kurang Maksimal“
(kri/kri)