Perdagangan narkoba, terutama metamfetamin, dari wilayah Segitiga Emas Asia Tenggara terus meningkat, menurut Kantor PBB untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC). Produksi dan perdagangan metamfetamin dalam jumlah besar terus berlangsung di wilayah tersebut, sementara produksi ketamin dan obat-obatan sintetis lainnya juga berkembang. Laporan UNODC menunjukkan bahwa kelompok-kelompok kriminal telah membangun kembali diri mereka, dan secara signifikan mengubah rute penyelundupan. Segitiga Emas, yang terletak di perbatasan Myanmar, Laos, dan Thailand, merupakan sumber utama metamfetamin dalam bentuk tablet dan sabu, serta produksi opium dan heroin. Meski ada penurunan sejumlah penyitaan narkoba di wilayah tersebut, hal ini tidak mengindikasikan adanya penurunan pasokan narkoba. Jeremy Douglas, perwakilan regional UNODC untuk Asia Tenggara dan Pasifik, mengatakan situasi di negara bagian Shan, Myanmar “cukup memprihatinkan”. Penurunan penyitaan narkoba disebabkan oleh perubahan rute penyelundupan dari darat ke laut untuk menghindari pihak berwenang.