Makasar – Tidak ada yang memprediksi PSM Makassar akan menjadi tim yang sangat kuat musim ini. Tim Ramang menjadi juara Liga 1 2022/2023 setelah tertatih-tatih keluar dari zona degradasi pada musim sebelumnya.
Kisah PSM di tahun lalu menarik untuk disimak. Banyak cerita dalam perjalanan klub tertua di sepak bola Indonesia ini.
Pada 25 Maret 2022, PSM yang ditangani Joop Gall terancam terlempar ke Liga 2. Berkat kemenangan 1-0 atas Persiraja Banda Aceh di pekan ke-33, PSM terhindar dari ancaman degradasi dengan duduk di peringkat ke-14. di klasemen akhir.
Hasil minor di musim itu membuat Direktur Utama PSM Makassar saat itu, Munafri Arifuddin berjanji akan membangun skuad yang kuat. Sebuah skuad yang dapat bersaing untuk kejuaraan.
“Musim ini adalah musim terberat bagi saya, untuk tim PSM selama saya memimpin PSM, ini adalah musim terberat. Hingga pekan ke-33 kami harus berjuang untuk keluar dari zona degradasi,” kata Munafri Arifuddin, Jumat ( 25/3/2022).
“Tapi insya Allah saya berjanji akan membangun skuad yang kuat musim depan. Kami akan menunjukkan bahwa kami adalah kekuatan sepakbola di Republik Indonesia. Yakinlah kami bisa melakukannya,” imbuhnya.
Janji tersebut dibuktikan dengan mendatangkan pelatih hebat yang memiliki catatan karir di Asia, yakni Bernardo Tavares. Pelatih asal Portugal itu resmi direkrut pada 10 April 2022.
Bersama Bernardo, gebrakan pertama dilakukan dengan melakukan seleksi besar-besaran. Pemain yang sudah lama memperkuat PSM juga harus memulai tahap seleksi sebelum dimasukkan ke dalam skuad.
Pemain dari akademi PSM pun tak luput dipanggil untuk mengikuti seleksi. Dalam proses seleksi itulah muncul pemain-pemain yang membentuk skuat inti PSM saat ini.
Seperti Akbar Tanjung, Agung Mannan, Ramadhan Sananta, hingga pemain jebolan akademi PSM seperti Dzaky Asraf, Ananda Raehan, dan Victor Dethan.
Berkat pemilihan pemain yang sangat selektif dan tanpa pemain titipan, itulah yang membuat PSM menjadi tim yang sangat solid. Meski tak merekrut pemain label bintang, Bernardo Tavares mengubah PSM menjadi tim yang sangat sulit dikalahkan.
Dimulai dengan mengantarkan PSM menjadi tim underdog di Piala AFC 2022. PSM bukan tim yang diunggulkan dengan menghadapi tim-tim terbaik dari berbagai negara di Asia Tenggara.
Namun, PSM berhasil menjuarai Grup H dengan mengalahkan tim kuat seperti Kedah Darul Aman FC (Malaysia), Tampines Rovers (Singapura) dan Kuala Lumpur FC (Malaysia).
Namun langkah PSM harus terhenti di babak final Piala AFC di zona ASEAN. Meski kalah, prestasi tersebut membuat PSM menjadi tim pertama dari Indonesia yang mencapai babak final.
Berlanjut ke turnamen Piala Presiden 2022. Bernardo Tavares pun mengantarkan PSM melaju jauh, meski akhirnya harus kandas di babak 8 besar usai kalah 2-1 di markas Borneo FC.
Memasuki kompetisi Liga 1 2022/2023, PSM kembali menjadi tim yang sangat kuat. Sepanjang 13 pertandingan, PSM tak terkalahkan sebelum menerima kekalahan pertamanya 0-1 dari Madura United ketika sistem pertandingan menggunakan format gelembung pasca Tragedi Kanjuruhan.
Kekalahan ini tak membuat PSM kendor, Wiljan Pluim dkk kembali mencatatkan rekor sebagai tim yang meraih 9 kemenangan beruntun sekaligus menjadi tim yang belum pernah kalah dalam 13 pertandingan sejauh ini.
Hasil fantastis inilah yang mengantarkan PSM menjuarai Liga 1 musim ini. Mereka mengungguli tim bertabur bintang seperti Persib Bandung dan Persija Jakarta sebagai rival terdekatnya.
Hingga pekan ke-32, PSM mencatatkan 21 kemenangan, 9 seri dan hanya menelan 2 kekalahan. PSM bahkan menjadi salah satu tim produktif dengan 60 gol dan paling sedikit kebobolan dengan 24 gol.
Meski kompetisi belum berakhir, Trofi Liga 1 yang ditunggu selama 23 tahun kembali ke PSM. Publik dari Makassar hingga Sulawesi Selatan (Sulsel) merayakan pencapaian luar biasa ini. Selamat PSM EWAKO!
Menonton video “Suntikan motivasi PSM jelang Ladeni Persikabo 1973“
(ata/urw)