REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG — Permintaan masyarakat untuk berangkat umroh ke Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) Kota Palembang, Sumatera Selatan menjelang bulan suci Ramadhan 1444 Hijriah/2023 mengalami peningkatan.
“Masyarakat yang mendaftar untuk berangkat umroh akhir-akhir ini meningkat, kondisi ini kemungkinan dipengaruhi mulai tidak adanya pembatasan kegiatan dan usia seperti awal pandemi COVID-19, lamanya daftar tunggu berangkat haji hingga belasan tahun, dan menjelang bulan puasa Ramadhan,” kata Pengelola PPIU/Travel Lovina, Anita Silviani di Palembang, Ahad (26/2/2023).
Dia menjelaskan, berdasarkan data, biasanya ada lima sampai 15 orang yang mendaftar setiap bulannya, namun pada Februari 2023 ini ada 40 orang atau cukup satu rombongan keberangkatan.
Pemberangkatan yang dipilih masyarakat untuk ibadah umrah pada Maret dan April 2023 karena ada momentum bulan suci Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri 1444 Hijriah.
“Calon jamaah umroh di travel kami sebagian besar memilih berangkat umroh menikmati suasana bulan puasa dan ada yang memilih berlebaran di Tanah Suci Mekkah,” ujarnya.
Selain momentum bulan puasa dan Lebaran Idul Fitri, ada juga yang mendaftar umrah memilih jadwal pemberangkatan di penghujung tahun dan awal 2024.
Untuk menghadapi kemungkinan terus meningkatnya permintaan pelayanan perjalanan ibadah umrah dari masyarakat di Kota Palembang dan daerah Sumsel lainnya, pihaknya menyiapkan beberapa tim petugas pendamping.
Untuk mendampingi jamaah melakukan perjalanan ibadah umroh pergi dan pulang, mulai dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II (SMB II) Palembang transit di Jakarta dan melanjutkan penerbangan ke Jeddah, Arab Saudi diperlukan pendamping satu hingga dua orang.
Mengenai biaya perjalanan ibadah umrah untuk sembilan hari berkisar Rp 28 juta hingga Rp 35 juta per orang tergantung fasilitas yang dipilih seperti tempat menginap hotel bintang tiga hingga bintang lima serta paket perjalanan wisata di Kota Madinah dan Mekkah.
Sementara Kepala Seksi Lalu lintas Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) Palembang, Adeb Yoenoes menjelaskanpermohonan pembuatan paspor baru dan penggantian buku yang habis masa berlakunya dalam beberapa bulan terakhir mengalami peningkatan.
Sejak adanya kebijakan perjalanan ibadah umrah mulai dibuka kembali dan dihapusnya ketentuan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), permohonan pembuatan paspor meningkat dari belasan orang kini bisa mencapai 200 orang lebih per hari.
Permintaan pembuatan paspor diprediksi terus meningkat, karena berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya pembuatan paspor untuk umrah meningkat menjelang bulan suci Ramadhan, kata Adeb.
Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Palembang, Mohammad Ridwan menambahkan permohonan pembuatan paspor sepanjang 2023 ini diprediksi meningkat melampaui tahun lalu.
Jumlah paspor yang telah diterbitkan sejak Januari hingga Desember 2022 mencapai 35.000 buku paspor baru dan penggantian buku (perpanjang masa berlaku), dan tahun ini diperkirakan mencapai 40.000 buku lebih atau sesuai dengan kondisi normal sebelum pandemi COVID-19.
Pelayanan pembuatan paspor tersebut dilakukan melalui pelayanan reguler pada jam kerja setiap hari Senin-Jumat di Kantor Imigrasi Palembang, serta melalui pelayanan pengembangan inovasi dengan sistem jemput bola menurunkan mobil unit pelayanan keliling ‘Laksan’ dan pelayanan khusus di akhir pekan atau hari libur.
sumber : Antara