Maros (Kemenag) — Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah mulai menggekar bimbingan manasik bagi jemaah haji. Program ini menjadi bagian dari persiapan penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M.
Direktur Bina Haji Kementerian Agama Arsad Hidayat mengatakan, program bimbingan manasik digelar secara berkala dan berkelanjutan di berbagai Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan dan Kankemenag Kabupaten/Kota. Salah satunya berlangsung di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.
Bimbingan manasik haji ini berlangsung di Aula Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) Kantor Kemenag Kabupaten Maros, Sulsel.
“Bimbingan manasik digelar sejak dini untuk memberikan bekal pemahaman baik teori maupun praktik kepada jemaah haji,” ujar Arsad di Maros, Rabu (28/9/2022).
“Hal itu diharapkan dapat mengantarkan jemaah meraih kemabruran,” sambungnya.
Arsad mengingatkan para jemaah haji asal Maros, Sulawesi Selatan, bahwa latihan kemabruran haji dapat dimulai dari sekarang, tidak harus menunggu puncak haji.
“Perwujudan sifat mabrur, tidak harus setelah haji. Tapi dilatih sebelum haji. Caranya dengan membiasakan sikap jujur, berinfak, dan senang membantu. Tutur katanya dijaga agar tidak membuat sakit hati orang. Itu yang harus kita latih. Ibadah haji, ibadah fisik. Maka harus dilatih,” kata Arsad.
Arsad menambahkan, Pemerintah Arab Saudi terus membangun sarana prasarana haji. Kondisi saat ini sangat berbeda dengan 10 tahun yang lalu.
“Dulu jemaah haji tidak disediakan konsumsi, sekarang ada layanan konsumsi. Jamaah tinggal ibadah saja. Kamar hotel bertaraf bintang tiga. Peningkatan layanan yang ada harus dimanfaatkan untuk memaksimalkan kualitas ibadah haji,” terang Arsad.
Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Maros Abd Hafid menyampaikan bahwa manasik haji sepanjang tahun merupakan kegiatan yang sudah berjalan di daerahnya. Prosesnya melibatkan sumber daya Kemenag, terutama memaksimalkan peran penyuluh agama di tengah masyarakat.
“Penyuluh agama yang membantu memberikan pemahaman tentang ibadah haji sampai di desa-desa, di majelis taklim dampingan. Kami juga mampu menggandeng Baznas dan bank mitra. Bahkan Baznas meminta tambahan waktu manasik,” tutur Hafid.
Sementara itu, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Sulsel, Ikbal Ismail, menyampaikan bahwa kuota normal haji Kabupaten Maros 309 jemaah. Tapi pada penyelenggaraan haji tahun 2022, Kabupaten Maros hanya diberi kuota 142 jemaah.
“Tapi Alhamdulillah, semua kembali ke tanah air dengan utuh dan sehat semua. Untuk jemaah haji Kabupaten Maros tidak ada yang meninggal di tanah suci,” ucapnya.
Bimsik ini turut dihadiri Kepala UPT Asrama Haji Sudiang Makassar, Zulkifli Hijaz, Kepala Seksi PHU Kemenag Maros, Ahmad Ihyaddin, serta jemaah haji Kabupaten Maros.