Bandung, NU Online Jabar
Tahun 2023 Indonesia bakal kemabli memberangkatkan jamaah haji. Pada tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota normal dari pada tahun-tahun sebelumnya yaitu saat pandemi.
Sejumlah persiapan dilakukan oleh Kemenag untuk menyambut musim haji 2023, diantaranya menyediakan layanan mobilitas jamaah yang tinggalnya jauh dari masjidil haram.
Pemerintah menyiapkan 490 armada bus shalawat di Kota Makkah untuk perjalanan dari hotel ke Masjidil Haram dan sebaliknya. Hal itu disampaikan Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri, Kementerian Agama, Subhan Cholid di Pos Bloc, Gedung Filateli Jakarta, melansir NU Online, Kamis (23/3/2023).
“Bus shalawat 490 armada dengan 10 persen cadangan (49 bus tambahan),” kata Subhan di hadapan awak media.
490 bus tersebut akan beroperasi selama 24 jam penuh. Perjalanan masing-masing bus disesuaikan dengan jumlah jamaah yang ada di masing-masing rute. Terdapat 10 rute bus shalawat.
Subhan menjelaskan bahwa ada tim khusus yang ditempatkan untuk memantau pergerakan jamaah dan bus. Jika terdapat rute yang padat, sedangkan ada rute lain sudah kosong, maka petugas akan memindahkan sejumlah bus yang dibutuhkan dari rute yang kosong ke rute yang tengah padat.
“Tim akan melihat kepadatan memindahkan satu rute ke rute lain,” ujarnya.
Ketika semua rute padat, maka seluruh bus akan beroperasi secara penuh. “Ketika kosong gantian, dikurangi. Sangat tergantung kesibukan jamaah,” lanjutnya.
Subhan menyampaikan bahwa pihaknya sudah mamagari itu dalam perjanjian kontrak, bahwa satu bus dalam sehari paling tidak menjalankan 30 kali putaran. Jika tidak, sopirnya akan didenda.
Selama lima musim ini, menurutnya, kekhawatiran mangkirnya pengemudi dan putaran yang kurang tidak terjadi. Sebab, ada petugas yang siap mengecek setiap halte.
Di antara ratusan bus itu juga terdapat bus yang memiliki spesifikasi khusus yang dapat memberikan kenyamanan yang lebih bagi jamaah lansia.
Sementara itu, jamaah haji di Makkah akan tersebar di 111 hotel. Menurutnya, ketersediaan hotel sudah mencukupi dan persebarannya atau perbedaan jarak hotelnya tidak terlalu jauh.
“111 hotel di Makkah sudah selesai. Sebagian hotel sudah bisa dioperasikan,” katanya.
Editor: Abdul Manap