Gavin Kwan memberikan pelukan kepada Irfan Jauhari usai mencetak gol ke gawang RANS Nusantara FC, Jumat (10/3/2023). (PERSIS RESMI SOLO)
RADARSOLO.ID – Sudah banyak kontestan Liga 1 yang mencatatnya kembali. Namun, kembali apa yang ditorehkan Persis Solo di RANS Nusantara FC tadi malam bisa dibilang paling banyak epik. Kemenangan dramatis 3-2 (0-1) atas tuan rumah di Stadion Pakansari Bogor itu dilakukan saat tertinggal dua gol. Ditambah tampil dengan kekuatan 10 pemain, setelahnya el capitano Eky Taufik di-espulso wasit sejak menit ke-33.
Duel baru berjalan 13 menit, Laskar Sambernyawa –julukan Persis Solo– dikejutkan gol pertama RANS. Sundulan Makan Konate menggetarkan jala Persis yang dikawal Gianluca Pandeynuwu. Setelah menerima bola liar, hasilnya persimpangan Septian Bagaskara yang memukul Sutanto Tan.
Tertinggal satu gol, Persis malah kehilangan Eky Taufik di sepertiga babak pertama. Menyusul kartu kuning kedua yang diterimanya, setelah menendang keras kaki lawan.
Harus bermain dalam kondisi compang-camping, skuat Leonardo Medina tetap bermain terbuka. Buktinya, sejumlah peluang tercipta dari barisan depan Pasukan Sambernyawa. Sayangnya, kondisi lapangan yang licin akibat hujan membuat aliran bola kurang maksimal. Skor 1-0 bertahan untuk keunggulan RANS.
“Kami harus objektif. Kami harus mengatur permainan secara taktis. Kami harus bekerja lebih keras, ketika bermain dengan 10 pemain. Saya juga mengatakan kepada para pemain di ruang ganti, Anda harus memiliki mentalitas Sambernyawa,” kata Leo ( Nama panggilan Leonardo Medina) setelah pertandingan.
Setelah turun minum, tidak ada perubahan signifikan yang dilakukan Leo. obligasi kebanggaan pria Solo masih berusaha menyamakan kedudukan. Salah satunya lewat ujian Ferdinand “The Dragon” Sinaga. Sayang, tembakannya dari luar kotak terlarang masih bisa dibaca kiper RANS Hilman Syah.
Memasuki menit ke-57, kubu Persis mendapat pukulan telak. Bukannya menyamakan kedudukan, justru RANS yang memperlebar jarak. Keasyikan menyerang menyisakan lubang menganga di pertahanan Persis.
Berawal dari skema serangan balik, tuan rumah menang 2-0. Kali ini antreannya lewat cheat Edo Febriansyah. Memanfaatkan bola terobosan manja dari Makan Konate.
Tidak mau menderita, Leo menuruti perjudian. Sejumlah perubahan dilakukan. M. Kanu Helmiawan masuk menggantikan Rian Miziar. Termasuk mencopot Samsul Arif Munip, dan digantikan Irfan Jauhari.
Taruhan pelatih paspor Meksiko terbukti manjur. Baru beberapa menit memasuki lapangan hijau, Irfan Jauhari memperkecil ketertinggalan. Sundulannya telak membendung RANS di menit ke-70, setelah menerima umpan manja dari Ryo Matsumura.
“Saat (Irfan) Jauhari mencetak gol, RANS kehilangan kontrol permainan. Itulah yang kami harapkan. Kesempatan itu kami manfaatkan,” tambah Leo.
Gol ini semakin menambah motivasi para pemain Persis untuk meraih poin mutlak. Dan benar saja, 12 menit kemudian gol penyama tercipta. Adalah belakang tengah Jaimerson Xavier yang menyamakan kedudukan jadi 2-2. Hilman Syah tak bisa menghentikan tendangan keras mendatarnya.
Berhasil menyamakan kedudukan, kendali permainan beralih ke kaki para pemain Persis. Di sisi lain, kubu RANS justru sedang lesu. Seolah tidak menyangka, tim tamu menyamakan skor meski harus bermain dengan 10 pemain.
Dan bencana bagi tuan rumah tercipta di masa depan waktu terluka babak kedua. Sekali lagi, Ryo Matsumura adalah pelakunya. Gelandang serang impor asal Jepang itu mengirimkan terobosan manis kepada Alexis Messidoro yang berdiri bebas. Tendangan kaki kiri lambat Messidoro berhasil mengelabui Hilman Syah. Skor 3-2 untuk kemenangan Persis bertahan hingga akhir.
“Itu adalah pertandingan yang sulit bagi kami karena kami harus bermain dengan 10 pemain. Kami mendapat kartu merah dan tertinggal dua gol. Kemenangan ini merupakan hasil kerja keras seluruh pemain, pelatih dan ofisial,” lanjut Irfan Jauhari.
Sedangkan poin mutlak dari lawatan ke Pakansari melambungkan Persis ke peringkat 10 klasemen. Dikemas 36 poin, hasil sembilan kali menang, sembilan kali seri, dan 11 kali kalah. Menggeser posisi PSIS Semarang, meski masih menyimpan dua laga. (nis/fer/bendungan)