PT Pertamina mengumumkan pada hari Selasa (25/7) bahwa anak perusahaannya yang bergerak di sektor hulu, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), telah bekerja sama dengan perusahaan energi Malaysia, Petroliam Nasional (Petronas), untuk mengakuisisi 35% saham perusahaan Inggris Shell senilai $650 juta atau Rp9,37 triliun. Presiden Direktur Pertamina, Nicke Widyawati, menyatakan bahwa kesepakatan ini menunjukkan kemampuan dan keandalan PHE dalam membangun kerjasama dengan mitra global. Pertamina berharap bisa melakukan kerja sama strategis dalam pengembangan bisnis dan potensi lainnya di masa mendatang. Kesepakatan ini melibatkan PHE yang akan memegang 20% kepemilikan serta Petronas Masela yang akan mengelola 15%. Shell menyatakan bahwa konsorsium Pertamina dan Petronas akan membayar $325 juta secara tunai dan sisanya akan dibayar setelah proyek pembangunan fasilitas gas alam cair, Proyek Abadi, mencapai Keputusan Investasi Akhir (FID). Proyek ini termasuk dalam Proyek Strategi Nasional dan ditargetkan untuk memulai pembangunan pada 2026 dan mulai mengalirkan minyak dan gas pada 2029. Proyek tersebut juga akan melibatkan fasilitas untuk menangkap emisi karbon dioksida dari aktivitas pengeboran migas dan produksi gas alam cair. Selain itu, proyek ini juga berpotensi menyerap hingga 10.000 tenaga kerja, yang akan berkontribusi pada pengembangan ekonomi wilayah Indonesia Timur.