Jakarta –
Ketua Dewan Pembina Forum SATHU Fuad Hasan Masyhur mengatakan bahwa penanganan jemaah haji reguler di tahun ini berbeda. Di tahun-tahun sebelumnya, jemaah haji reguler ditangani oleh muassasah.
Kini, jemaah haji reguler justru ditangani oleh syarikah. Syarikah merupakan perusahaan yang diberi izin operasional di lapangan atas mandat dari muassassah.
Perubahan tersebut menjadikan pelaksanaan haji bersifat ‘B to B’ atau bisnis ke bisnis. Hal tersebut berpengaruh pada biaya haji.
“Jadi, biaya yang ditetapkan oleh syarikah tahun ini cukup tinggi dan sangat signifikan. Kami dari asosiasi mengharapkan kenaikan haji dibarengi dengan peningkatan fasilitas,” jelas Fuad.
Ia melanjutkan, semula biaya yang ditetapkan hanya sekitar 1.500 real untuk Arafah-Mina. Kini, biayanya mencapai 4.000 – 5.000 real.
“Kalau dua sampai tiga tahun lalu biaya yang ditetapkan itu hanya sekitar 1.500 real untuk Arafah Mina kali ini bahkan sampai 4.000 hingga 5.000 real,” terang Fuad.
Menurutnya, dengan biaya yang sebesar itu apabila tidak dibarengi dengan peningkatan fasilitas maka kurang adil bagi jemaah haji. Dengan demikian, forum SATHU berharap pemerintah bisa bernegosiasi mengenai biaya.
Namun, apabila negosiasi biaya dirasa sulit paling tidak ada peningkatan pelayanan dan fasilitas bagi para jemaah saat berada di Arafah maupun Mina.
“Minimal untuk peningkatan pelayanan, fasilitas-fasilitas yang dapat diberikan kepada jemaah-jemaah kita nantinya ketika mereka berada di Arafah maupun Mina. Itu harapan dari kami Forum SATHU,” beber Fuad.
Bersamaan dengan itu, ia menyampaikan untuk penyelenggaraan haji khusus dirinya telah mengimbau para perwakilan yang hadir untuk tetap berkomitmen memberikan peningkatan pelayanan.
Selain itu, lanjut Fuad, lonjakan biaya hotel di Mekkah maupun Madinah juga cukup signifikan. Ini disebabkan oleh pandemi Covid-19.
“Begitu banyak masyarakat seluruh dunia yang mempunyai keinginan haji luar biasa yang tertunda selama dua sampai tiga tahun. Jadi memang supply untuk beberapa tahun belakangan sangat tidak berimbang,” jelasnya.
Simak Video “554 Jemaah Haji Tasikmalaya Batalkan Keberangkatan, Apa Alasannya?“
(aeb/lus)