Magetan (beritajatim.com) – Jelang bulan Ramadhan, petani bunga mawar di Desa Sidomulyo Kecamatan Sidorejo Kabupaten Magetan meraup omzet hingga dua kali lipat. Bahkan, diperkirakan cukup untuk sangu berangkat ke Tanah Suci.
Adalah Sarni (57) warga setempat. Guru SDN Sidomulyo 3 itu rencananya bakal berangkat ke tanah suci pada Mei 2023 mendatang. Selama beberapa tahun terakhir, dia memang memiliki pekerjaan sampingan sebagai petani bunga mawar.
BACA JUGA:
Petani Anggrek Binaan K3PG Budidayakan Puluhan Spesies Baru
Lahan seluas sekitar 4.600 meter persegi itu dulunya ladang yang ditanami sayuran. Namun, karena ongkos produksinya dinilai mahal, dia pun menanaminya dengan bunga mawar. Omzet seharinya bisa mencapai Rp4 juta dengan harga per kilogramnya Rp150.000 per bakul atau per satu kilogram.
“Kalau biasanya sekilo itu Rp40 ribu sampai Rp50 ribu. Menjelang Ramadhan sampai Rp150 ribu. Puncaknya nanti pas H-2 Ramadhan, bisa sampai Rp300 ribu. Kalau pas sampai Rp300 ribu per kilogram itu omzet bisa tembus Rp8 juta dalam sehari,” kata Sarni saat ditemui di kebunnya Sabtu (18/3/2023)
Saat ini dirinya mempekerjakan 5 hingga 6 orang untuk membantunya memetik bunga mawar. Pun, bunga yang dipetik sudah pesanan dari konsumen. Ada yang dari Cepu, Sragen,Solo, Wonogiri, dan yang sudah jadi langganan yakni dari Madiun.
“Permintaan naik 100 persen ya menjelang Ramadhan ini. Kebanyakan malah dari luar Magetan. Pesan biasa lewat telepon,” lanjut Sarni.
BACA JUGA:
Cuaca Ekstrim, Petani Bunga di Kota Batu Ekstra Perawatan
Disinggung soal jadwal keberangkatannya ke Tanah Suci, dia mengaku bersyukur. Senin mendatang dia bakal menjalani cek kesehatan. Dia pun mengaku kalau hasil jualan bunga mawar disisihkannya untuk sangu atau bekal naik haji. “Alhamdulillah, minta doanya, syukur hasil jualan bunga bisa buat sangu untuk naik haji,” katanya.
Diketahui, yang memiliki lahan perkebunan bunga mawar di Desa Sidomulyo bukan hanya Sarni melainkan ada 4 orang lainnya. Namun, lahannya tidak seluas milik Sarni. [fiq/suf]