BANJARMASINPOST.CO.ID, BARABAI-Bupati Hulu Sungai Tengah (HST) H Aulia Oktafiandi mengikuti panen jagung hibrida, Kamis 9 Desember 2022.
Panen kali ini di lahan seluas 250 hektar milik Kelompok Tani Tumpang Sari di Desa Hinas Kiri, Kecamatan Batang Alai Timur (BAT).
Panen juga dihadiri oleh Kasi Palawija Witnu Susanto dari Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Kalsel, Dandim 1002/HST, Plt. Kepala Dinas Pertanian HST, Perwakilan Polisi HST, Camat BAT, unsur Forkopimcam BAT, Ketua Gapoktan Tumpang Sari, dan masyarakat setempat.
Plt Kepala Dinas Pertanian Budi Satrya Tanjung menjelaskan, panen ini menjadi bukti keberhasilan Gapoktan Tumpang Sari.
Keberhasilan ini tidak lepas dari peran para penyuluh pertanian di Hinas Kiri dan pihak lain yang membantu membimbing budidaya jagung di desa tersebut.
Dijelaskan pula bahwa petani di Kecamatan BAT mendapatkan bantuan bibit jagung hibrida beserta sarana penunjang produksi lainnya.
Adapun bantuan bibit jagung, akan ditanam di lahan seluas 250 hektar. Tersebar di beberapa kelompok tani di desa lain di BAT.
Selain BAT, bantuan juga diberikan kepada para petani di kecamatan Hanntak, untuk lahan seluas 250 hektare.
“Total bantuan penanaman jagung seluas 500 hektar. Dana berasal dari APBN. Namun, Nada juga menanam jagung secara swadaya seluas 205 hektare di Desa Hinar Kiri, Atiran, dan Pembakulan,” kata Budi.
Hasil produksi 5 sampai 7 ton per hektar, jadi jika dihitung dengan harga Rp 3.500 per kilogram dikalikan 7.000 maka keuntungan per hektar adalah Rp 24.500.000.
“Hasil ini dapat membantu petani meningkatkan perekonomian keluarga,” ujarnya.
Pada tahun 2022, total lahan seluas 455 hektar akan ditanami jagung hibrida di Distrik BAT. Petani sudah memiliki pasar yang jelas, yakni PT Japfa Comfeet Indonesia di Pelaihari.
Sementara itu, Bupati HST H Aulia Oktafiandi mengimbau warga untuk tidak membuka lahan secara berlebihan, serta menjaga kelestarian lingkungan.
Menurut Aulia, rezeki yang didapat dari kebun jagung harus digunakan untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan sebagian disimpan untuk kebutuhan masa depan.
“Jangan panen hasil panen langsung dihabiskan. Sisihkan sebagian untuk modal investasi lagi. Semoga pemerintah pusat kembali mengucurkan program ini melalui Dinas Pertanian. Jika ada bantuan bibit lagi, petani di kecamatan BAT juga akan menerimanya. Mudah-mudahan tanahnya terus subur,” kata Aulia. (AOL)