Sejumlah petani karet di Desa Nawin, Kecamatan Haruai, Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, mengeluhkan turunnya produksi getah akibat penyakit gugur daun.
Seorang petani karet, Akbar di Tanjung, Senin, mengakui produksi karet turun drastis dari 20 kilogram menjadi sekitar 7 kilogram dalam sekali penyadapan.
“Sejak adanya penyakit gugur daun, produksi getah karet hanya 6 sampai 7 kilogram dalam sekali penyadapan,” jelas Akbar.
Ada sekitar 500 pohon karet yang biasa disadap Akbar dan istrinya serta sejumlah buruh tani lainnya.
Penyakit yang disebabkan cendawan ini, kata dia, menyebabkan puluhan pohon karet kehilangan daunnya.
Akbar juga berharap Pemkab Tabalong dapat membantu masalah ini karena menyadap karet merupakan sumber pendapatan utama untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Tak hanya produksi yang turun, kini harga jual karet juga lebih murah dari sebelumnya, dari Rp9.000 per kilogram menjadi Rp7.800 per kilogram.
“Saat ini harganya juga murah, Rp 7.800 per kilogram, padahal sebelumnya bisa mencapai Rp 9.000 per kilogram,” tambah Akbar.
Kepala Bidang Pengendalian dan Penanggulangan Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Tabalong, Rahmani mengatakan, saat ini sekitar 1.200 hektare perkebunan karet di sejumlah kecamatan terdampak guguran daun.
Penyakit yang disebabkan cendawan Pestalotiopsis sp berdampak pada produksi sadap karet petani dan dapat diatasi dengan penyemprotan (fogging) fungisida cair untuk mematikan cendawan tersebut.
“Serangan gugur daun menyebabkan produksi karet berkurang dan salah satu solusinya adalah penyemprotan fungisida untuk membunuh jamur,” jelas Rahmani.
Dinas Pertanian dan Peternakan setempat juga telah mengalokasikan dana untuk membantu penyemprotan fungisida pembasmi jamur.
Rahmani mengatakan petani dapat mengajukan bantuan fungisida untuk membasmi cendawan agar tanaman karet yang terserang penyakit dapat segera teratasi.
Selain itu, petani karet diminta menjaga kebersihan kebunnya, mengoptimalkan pemupukan dan mengatur pola tanam sebagai upaya mengatasi penyakit gugur daun.
Beberapa kelompok tani yang telah mengajukan bantuan fungisida atau pengasapan adalah Desa Kaong, Desa Kasiau, Desa Bintang Ara, Desa Simpang Layung, Desa Kembang Kuning, Desa Padang Panjang, Desa Barimbun, Desa Bongkang dan Desa Uwie.
HAK CIPTA © Berita ANTARA Kalimantan Selatan 2023