Memasuki musim kemarau basah tetap menjadi atensi bagi semua pihak dalam meningkatkan kewaspadaan terjadi bencana kebakaran hutan atau lahan (Karhutla) dan kekeringan.
Pasalnya sejak 5 September sampai 31 Desember 2024, Pemerintah Kabupaten Tabalong telah menetapkan status siaga darurat karhutla dan kekeringan.
Kewaspadaan terhadap bencana ini ditandai dengan apel kesiapsiagaan bencana karhutla dan kekeringan di Halaman Pendopo Bersinar, Kamis (12/09/2024).
Apel siaga ini turut diikuti unsur Forkompinda, TNI-Polri, para Camat, sejumlah Kepala Desa, Lurah, instansi vertikal, perusahaan, serta relawan UPBS se-Tabalong.
Pj Bupati Tabalong, Hj Hamida Munawarah mengatakan, partisipasi semua pihak menunjukkan komitmen bersama dalam membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana daerah.
Bahkan partisipasi masyarakat juga memegang peranan sangat penting dalam mengatasi berbagai tantangan dan ancaman bencana yang sewaktu bisa terjadi.
“Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana, bersama-sama dengan pihak yang berwenang harus menjadi pelaku utama dalam penanggulangan bencana,” katanya.
Menurut Hamida, penanggulangan bencana menjadi tanggung jawab bersama baik pemerintah pusat ataupun daerah, unsur masyarakat, dunia usaha serta media bahkan media sosial yang juga mempunyai peranan dalam menyebarkan informasi kebencanaan.
“Kita semua harus bersinergi dan saling mendukung dalam meminimalisir risiko bencana dan mengurangi dampak yang ditimbulkan,” ujarnya.
Ia pun meminta semua pihak yang terlibat terus senantiasa waspada dan melakukan mitigasi agar siap menghadapi segala ancaman terjadi bencana.
“Kita tidak boleh lengah dan harus senantiasa waspada, melakukan mitigasi agar siap menghadapi ancaman tersebut,” pintanya.