PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) Go Live Kendaraan Listrik bagi petugas Pengelola Tagihan. Langkah ini merupakan upaya mendorong gaya hidup electrifying masyarakat agar bisa bersama-sama mendukung program penurunan emisi gas karbon (EGK) akibat gas buang kendaraan konvensional.
Kegiatan tersebut diresmikan langsung oleh General Manager PLN UID Kalimantan Selatan, Muhammad Joharifin dan Vice President Perencanaan dan Pengembangan Usaha PLN Tarakan, Roni Karua, Jumat (27/10), usai upacara Hari Listrik Nasional ke-78 di Banjarbaru.
Muhammad Joharifin mengatakan sinergi program Pengelolaan Tagihan Kendaraan Listrik merupakan langkah penting menuju masa depan yang lebih hijau dan ramah lingkungan sesuai dengan konsep Lingkungan Hijau Pemerintah.
“PLN menyediakan 21 unit sepeda motor listrik dari 265 unit untuk petugas pengelola penagihan selama bertugas di PLN UP3 Banjarmasin dan UP3 Palangkaraya. Kedepannya pasti akan kita tambah UP3 lainnya,” kata Joharifin.
Joharifin menambahkan, PLN sangat fokus dalam menurunkan EGK melalui berbagai program terobosan yang telah diciptakan, seperti transisi energi menggunakan energi baru terbarukan (EBT) serta penyediaan fasilitas pengisian ulang kendaraan listrik baik Baterai SPKLU maupun SWAP yang akan menjadikan PLN mampu menurunkan EGK. memudahkan masyarakat ketika ingin mengisi ulang.
“Tahun ini PLN mengusung tema Percepatan Energi Terbarukan, Kita Energi Baru. Oleh karena itu, PLN mencanangkan berbagai program untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060,” lanjut Joharifin.
Selain tidak mengeluarkan polusi udara dan suara, KLBB juga memiliki banyak manfaat dari segi ekonomi. Untuk menempuh jarak 50 kilometer, sepeda motor listrik membutuhkan 1,2 kilo Watt hour (kWh) sedangkan sepeda motor konvensional membutuhkan bahan bakar 1 liter. Jika tarif listrik nonsubsidi Rp1.699 per kWh, maka biayanya hanya Rp2.038. dan kendaraan konvensional harus merogoh kocek sekitar Rp 10 ribu dengan harga BBM bersubsidi.Jadi ini jelas jauh lebih menguntungkan, lanjut Joharifin.
“Jadi dengan berbagai keunggulan yang diberikan seperti tidak menimbulkan polusi dan penghematan biaya, serta mampu menurunkan emisi gas karbon, kendaraan listrik menjadi pilihan yang tepat di saat kondisi alam kita sedang mengalami pemanasan global seperti sekarang,” pungkas Joharifin.
Sementara itu, Roni Karua mengatakan emisi gas karbon merupakan permasalahan bersama dan harus diselesaikan bersama. Proyek Pengelolaan Tagihan Kendaraan Listrik dari PLN UID Kalselteng merupakan salah satu cara untuk menurunkan EGK.
“Kami setuju dan setuju dengan semangat PLN UID Kalimantan Selatan bahwa transformasi energi menuju Net Zero Emission (NZE) 2060 dapat dilakukan dengan mengganti kendaraan konvensional dengan kendaraan berbasis baterai (KLBB). di PLN Tarakan untuk melaksanakan proyek ini,” kata Roni.
PLN Tarakan siap menjadi mitra penyediaan kendaraan listrik baik sepeda motor maupun mobil untuk operasional maupun pelaksanaan pembangunan SPKLU yang kesemuanya untuk mendukung pengurangan emisi gas rumah kaca akibat asap knalpot sepeda motor maupun konvensional. mobil. “Mari kita bersama-sama menjaga alam dengan beralih menggunakan kendaraan listrik berbasis baterai yang jauh lebih bersih dan ramah lingkungan,” pungkas Roni.