Banjarmasin (ANTARA) – Presiden RI Joko Widodo mengatakan dua kunci utama untuk mendorong perekonomian dalam negeri adalah hilirisasi industri dan transisi energi hijau.
Untuk itu, PLN siap memasok listrik yang handal untuk menjawab tantangan tersebut.
Presiden mengatakan, industri hilir merupakan kunci pertumbuhan ekonomi karena memberikan nilai tambah bagi produk dalam negeri. Hal ini perlu didukung dengan pasokan energi hijau yang murah untuk menciptakan ekosistem industri yang kuat.
“Saya minta strategi hilirisasi ini untuk menciptakan ekosistem besar yang didukung green energy murah. Ini akan menjadi produk premium kita. Kita akan bersaing dengan negara lain,” ujarnya di Jakarta seperti dilansir PLN dalam rilis yang diterima Antara. Kalsel, Jumat.
Presiden mencontohkan industri hilir dengan dukungan energi hijau yang terjadi di Maluku Utara dan Sulawesi telah mampu mendorong perekonomian daerah. Pertumbuhan ekonomi Maluku Utara tumbuh hingga 27 persen dan Sulawesi secara umum 8,24 persen.
“Kalau semua provinsi melakukan hilirisasi-industrialisasi, inilah reformasi struktural riil yang ingin kita lakukan. Ubah undang-undang di hulu, kemudian implementasikan dalam praktik,” imbuhnya.
Presiden meyakini harga energi hijau ke depan akan lebih murah dan kompetitif dibandingkan energi fosil. Hal ini perlu terus didorong agar sinergi dengan sektor industri dapat terwujud.
“Karena yang namanya PLTA itu harusnya, misalnya di Sungai Kayan, perhitungan saya bisa mencapai Rp 2-4 sen per kWh, jauh di bawah batu bara. Kalau untuk sungai lain juga kita lakukan, ini sebenarnya kekuatan kita yang besar. ,” jelas Presiden.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam menghadapi situasi ketidakpastian pascapandemi, salah satu kunci keberhasilan kita menjaga ketahanan ekonomi adalah dengan mengoordinasikan sektor fiskal, moneter, dan riil.
“Ini pelajaran berharga untuk menghadapi ketidakpastian berbagai risiko ke depan,” katanya.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN siap menjalankan arahan Presiden Joko Widodo dalam program transisi energi hijau. Khususnya untuk menyiapkan infrastruktur ketenagalistrikan guna mendukung proyek hilirisasi industri yang akan berlangsung di berbagai daerah di Indonesia.
“Transisi energi merupakan harapan baru bagi perekonomian tahun depan. Sebab, dunia berlomba mengurangi emisi dengan beralih ke energi ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan potensi lokal, ini akan menjadi ceruk bisnis baru tahun depan,” ujarnya.
Lanjutnya, untuk menghadapi tantangan ekonomi di tahun 2023, PLN akan terus berkolaborasi dan berkontribusi dengan pemerintah dalam menjadikan energi hijau sebagai pilar perekonomian.
“PLN akan menjadi bagian dari pemulihan ekonomi tahun 2023. Bersama pemerintah, seluruh pemangku kepentingan, mitra dan seluruh masyarakat, kami optimis tahun depan menjadi peluang pemulihan ekonomi,” pungkasnya.