Amuntai (ANTARA) – Pelaksana Tugas (Pj) Bupati Hulu Sungai Utara (HSU) Raden Suria Fadliansyah meminta pihak terkait lebih serius dalam penanganan stunting, pengendalian kematian ibu (AKI) dan kematian bayi (AKB)
“Selain stunting, permasalahan di bidang kesehatan yang menjadi tantangan kita semua yaitu Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi yang masih cukup tinggi,” ujar Plt Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan, H Adi Lesmana menyampaikan pesan tersebut. dari Akting. Bupati HSU
Dihadapan tamu undangan pada kegiatan Gerakan Ibu Hamil di halaman Puskesmas Sungai Malang, Kamis (22/12/2022), Adi Lesmana mengatakan angka kematian ibu di Kabupaten HSU pada
Adi mengatakan, sejak Januari hingga November 2022 tercatat delapan kasus. AKI, sedangkan angka prevalensi stunting di Kabupaten HSU pada tahun 2020 sebesar 21,3 persen.
Plt Bupati agar pendampingan asi eksklusif dengan makanan sehat dan pemantauan kebersihan tumbuh kembang anak dilakukan oleh dokter, bidan dan kader
“Untuk itu diperlukan komitmen, kerja keras dan kerjasama dalam upaya percepatan penurunan angka prevalensi stunting, angka kematian ibu dan angka kematian anak di HSU,” tegasnya.
Upaya tersebut, lanjutnya, dapat dicegah dengan berbagai langkah seperti memenuhi kebutuhan gizi sejak masa kehamilan, pemberian ASI Eksklusif (ASI) hingga bayi berusia 6 bulan.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan HSU, Hermani Johan mengatakan, berdasarkan kajian indikator capaian RPJMN bidang kesehatan yang dilakukan Bappenas, diperkirakan AKI dan Stunting tidak ‘on the track’.
“Perkiraan AKI pada tahun 2024 mencapai 244 per 100.000 kelahiran hidup (KH). Angka tersebut masih jauh dari target yaitu 183 per 100.000 KH. Demikian pula perkiraan prevalensi stunting balita pada tahun 2024 mencapai 16,1 persen yang masih jauh dari target 14 persen,” katanya.
Khusus di Kabupaten HSU, lanjut Hermani Johan, angka kematian ibu masih terjadi, dengan jumlah pada tahun 2021 sebanyak 12 orang dan prevalensi stunting sebesar 20,9 persen.
Untuk mengatasi hal tersebut, kata dia, Pemerintah Daerah melalui Dinas Kesehatan melakukan Gerakan Ibu Hamil, dimana gerakan ini dilaksanakan untuk mewujudkan ibu hamil yang sehat dan berilmu serta mendapatkan pelayanan kesehatan selama masa kehamilan.
“Kegiatan Gerakan Ibu Hamil Sehat dilakukan serentak antara lain pemeriksaan kehamilan, mengadakan kelas edukasi ibu hamil, makan bersama dengan gizi seimbang dan minum tablet penambah darah,” ujarnya.