TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Presiden Sholawat Pejuang Nusantara (LSN), Gus Muhammad Fawait mendengar rencana Mabes Polri untuk merehabilitasi makam para wali dan ulama di Nusantara.
Ia menilai politik dalam momentum Bhayangkar 1 Juli 2023 sebagai contoh politik Pancasila, sesuai dengan sila pertama Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa.
Seorang pria bernama Gus Fawait mengapresiasi kebijakan Polri ini, karena menunjukkan bahwa Polri memahami jiwa bangsa Indonesia sebagai bangsa yang religius. Selain itu, juga sebagai bentuk penghormatan kepada ulama. Karena jasa para ulama sangat besar dalam kemerdekaan bangsa ini.
“Ulama adalah orang yang mengajarkan bahwa cinta tanah air adalah bagian dari agama. Termasuk seruan jihad mempertahankan kemerdekaan adalah wajib. Oleh karena itu, republik ini berutang kepada ulama. Mereka bukan hanya tokoh agama tapi juga pahlawan,” ujarnya. kata Gus Fawait, Minggu (18/6/2023).
Tokoh Inspiratif Pemuda Nahdliyin versi Forum Wartawan Nahdliyin menilai rencana Polri sudah keluar jalur. Menurutnya, ini merupakan ide cemerlang yang sejalan dengan tradisi keagamaan nusantara, khususnya nahdliyin.
Gus Fawait menemukan bahwa peran para wali dan ulama dalam masyarakat sangat dominan. Ulama bukan hanya guru agama, tetapi juga pembimbing dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.
“Bahkan ketika seorang ustadz meninggal dunia, hubungan emosional dengan umatnya tetap terjalin melalui ziarah kubur,” ujar Wali Pesantren Nurul Chotib, Al Qodiri IV Jember.
Baca juga: Festival Kitab Kuning di Banyuwangi, menghadirkan warisan keilmuan para ulama nusantara kepada generasi muda
Bendahara Umum GP Jatim Ansor mengaku lebih takjub dengan rencana Mabes Polri, karena polisi tak sekadar merestorasi makam orang suci dan pendeta. Namun juga membina komunitas pelaku UMKM di sekitar kompleks makam.
Sebab, seperti yang diketahui masyarakat umum. Makam para wali dan ulama juga membawa kebahagiaan bagi masyarakat dan pelaku UMKM. Melalui peziarah yang datang ke makam, kekayaan juga mengalir ke para pedagang dan masyarakat sekitar makam.
“Makam orang suci tidak hanya sebagai tempat ibadah, tetapi juga sumber kekayaan bagi masyarakat sekitar. Oleh karena itu, kami tentu mendukung langkah menata dan membina para pelaku UMKM. Apalagi jika masuk dalam kawasan wisata religi, ” pungkas anggota DPRD Jatim itu.
Informasi lengkap dan menarik lainnya ada di Googlenews TribunJatim.com